Menulis Itu Mudah
Pertemuan dan Resume Ke : 10
Gelombang : 24
Moderator : Ibu Raliyanti
Narasumber : Dr. Ngainun Naim
Tema. : Menulis Itu Mudah
Teringat awal masa mengikuti kelas BM, saya meminta izin pada suami.
" Abang! Adik ikut kelas menulis ya, biar adik bisa jadi penulis handal, boleh ya Abang? "
...Ciee.. cie.. Abang adik cocwiit,,, pembaca jangan baper ya. hahay 😀😂
Si Abang menjawab begini " menulis itu mudah, semudah membalikan telapak tangan" begitu katanya, saya yang baru belajar menulis, garuk-garuk kepala yang gatal mendengar pernyataannya. Hehe..
"Apa alasan adik belajar menulis?" Tanya suami, "Biar adik bisa menulis dan membukukan semua gagasan brilian Abang, sebagai karya intlektual yang akan memberikan manfaat kepada banyak orang, sebagai amal jariyah kita." jawab saya dengan jelas dan tegas. Suami mengangguk tegas dan mengelus kepala tanda memberi restu, seraya berucap, " "belajarlah, menulis itu mudah, menulis itu menggunakan otak kanan agar terbangun kreatifitas, jangan melulu gunakan otak kiri yang akan membuat banyak berpikir" seraya si Abang menyentil hidung sambil pergi meninggalkan saya menuju panggilan tugasnya yang lain. Duuh dapat pencerahan suami, semakin garuk kepala tanda gatal 😂😂😂
Sebagai penulis pemula yang baru belajar membuat 9 resume, saya juga membenarkan bahwa menulis adalah aktifitas yang mudah, sebagai pemula kok bisa berpendapat demikian ? Tentu saja menulis itu mudah, tinggal siapkan pena, kertas dan menulislah, tinggal ambil gawai dan menulislah. Semudah itukah ? Tentu saja iya, setiap hari kita membuat konten dan quots yang di-posting di media sosial seperti FB, wa, twiter, Instagram, dan lain sebagainya. Memang menulis semudah itu kan ?
Akan tetapi menulis yang tidak mudah bagi saya, sebagai pemula adalah bagaimana membuat sebuah tulisan terangkai dengan baik, enak dilihat, enak dibaca, dapat difahami, tersusun kalimat dengan benar dan terstruktur, dengan diksi yang indah, dengan karakter kata yang panjangnya minimal 1 alinea, hal itulah yang sedang saya pikirkan saat ini.
Tentu saja untuk membuat tugas resume, saya tidak mungkin asal saja menulis bukan?. Aktivitas padat hari ini membuat fisik dan pikiran menjadi lelah, sehingga belum ada satu kalimat terangkai dalam tuts gawai saya, meskipun kata demi kata sudah berloncatan dalam gagasan, untuk dirajut menjadi pendahuluan sebuah resume dari tugas belajar menulis PGRI malam ini.
Wah ternyata ini yang suami maksud "jangan gunakan otak kiri karna akan membuat banyak berpikir" ah sudahlah biarkan saja adik jalani proses nya Abang hehe... Dan tahukan para pembaca Budiman, karna pintarnya suami menulis, saya tidak pernah berani menyetorkan tulisan padanya ... Hehe...
ya iyaa.. terang aja saya minder, " ah otak kiri " haha...
Yuk kita kembali ke Narasumber
Seperti layaknya sebuah pintu yang membutuhkan kunci untuk membuka, demikian pula agar kita bisa menulis dengan mudah maka dibutuhkan pula kunci yang cocok untuk membuka kemudahan tersebut. Berkenaan dengan kemudahan menulis, malam ini dipandu moderator cantik, menarik dan enerjik ibu Raliyanti, bersama bapak Prof Ngainun Naim Dosen UIN Sayyid Ali RahmatullahTulungagung hadir sebagai narasumber kita.
Beliau akan memberikan kunci-kunci agar pintu gerbang kemudahan menulis bisa dibuka lebar, menulis tidak sekedar menjadi mudah bahkan menjadi menyenangkan dirasakan juga oleh pemula.
Apakah gerangan kunci tersebut ?
1. Ubah pola fikir.
Ciptakan pemahaman bahwa menulis itu mudah. Mindset menulis itu mudah akan membantu kita tetap optimis untuk mewujudkan sebuah tulisan. Ketika pikiran kita diberi sugesti mudah maka informasi tersebut akan direkam oleh otak, dengan demikian otak akan mengirimkan perintah serta sinyal kepada tubuh kita, sehingga seluruh aktivitas diri kita akan didukung untuk memberikan kemudahan.
2. Minat dan Kemauan Berlatih.
Ciptakan pikiran bahwa menulis adalah keterampilann Sekolah Dasar. Menulis sesungguhnya tidak selalu butuh pendidikan yang tinggi, setiap orang bisa menulis mulai dari anak SD sampai profesor. Tidakkah kita ingat bawa saat SD sering mendapatkan tugas mengarang bebas ? Apakah kita kesulitan ? Tentu saja tidak karna pada saat itu kita diberikan intruksi menulis bebas, apasaja, maka kita yakin dengan pengalaman dan aktivitas harian yang bisa kita tuangkan menjadi tulisan. Nah semuadah itulah menulis.
Menulis harus dimulai dari keyakinan. keyakinan bahwa menulis itu mudah dan sebagai keterampilan dasar, artinya untuk menulis tidak dibutuhkan bakat melainkan minat yang besar dan kemauan untuk berlatih. Perpaduan dua hal ini yang bisa membuat seseorang menjadi penulis. Nah, dari sini jelas bahwa minat dan kemauan berlatih yang menjadi kunci sukses dalam menulis.
"Menulislah dari SD, apa pun yang ditulis sedari SD pasti jadi" Pramudya Ananta Toer.
3. Banyak Membaca
Membaca adalah syarat mutlak untuk seluruh disiplin ilmu. Maka menjadi syarat wajib bagi seorang penulis. Membaca adalah jendela ilmu, dengan membaca kita akan mendapatkan banyak manfaat diantaranya:
a. Menambah wawasan dan pengetahuan.
b. Meningkatkan daya ingat, melatih keterampilan berpikir, sehingga menambah perbendaharaan kosa kata.
c. Meningkatkan konsentrasi, fokus dan melatih menulis dengan baik.
Maka menjadi mustahil bisa menulis jika tidak pernah membaca, tidak perlu banyak, cobalah membaca artikel pendek, berkunjung ke blog kawan-kawan menulis gelombang 23.24, membaca buku yang menyenangkan, bisa menjadi referensi perbaikan diri, dan membaca apa saja serta lakukan dengan kontinu.
"Jika kamu sedang tidak menulis, maka membacalah. Jika kamu sedang tidak membaca, maka menulislah. Jika kamu sedang tidak menulis dan juga tidak membaca, maka terbangkanlah imajinasimu ke alam nirwana perbendaharaan kata-kata. Dan berenanglah di dalamnya. ( Anton Sujarwo)
4. Meluangkan Waktu
Setiap orang memiliki kesibukan yang tidak pernah berhenti dan tiada habisnya, setiap orang memiliki waktu yang sama yaitu 24jam dalam sehari semalam, seorang presiden mempunyai waktu 24 jam, profesor, direktur, pedagang, ibu rumah tangga bahkan pengangguran sekalipun diberikan waktu yang sama. Dibalik Orang-orang yang sukses terdapat managemen waktu yang baik.
Lantas bagaimana dengan penulis seorang penulis ? Maka hal yang sama berlaku bagi penulis, mengatur waktu, cobalah untuk meluangkan waktu meski sekedar 30 menit saja dalam sehari, jangan menunggu waktu luang. Agar waktu yang kita luangkan bisa efektif untuk menulis, maka menulislah menggunakan fasilitas yang ada, menulislah dengan gawai, atau pada sebuah kertas, tulislah apa saja, yang terlintas dan teringat, menulislah meskipun tak banyak namun konsisten dengan melakukan setiap hari dan jadilah seorang penulis.
Waktu ibarat pedang yang tajam. Jika kita tak pandai menggunakan dan memanfaatkannya dengan baik, justru akan berbahaya, termasuk bagi si empunya.
5. Rajin mengamati, mencatat dan mengolah menjadi tulisan.
Jadi penulis harus tajam mengasah pendengaran dan penglihatan, harus jeli membaca lingkungan sekitar dan peka terhadap apa yang terjadi di sekeliling. Dengan Ketajaman, kepekaan dan kejelian maka tuangkan dalam tulisan, catat semua yang kita dengar dan lihat untuk dirajut menjadi tulisan yang menarik. Seorang penulis bisa mengubah peristiwa biasa saja yang didengar dan diihat menjadi peristiwa yang menarik untuk disimak. Abaikan berfikir apakah tulisan kita sempurna, karna yang paling penting adalah proses, terus berlatih menulis setiap hari, dengan ketekunan berlatih maka tulisan akan menemukan kesempurnaannya sendiri.
6. Belajar menulis kepada Penulis.
Untuk menjadi seorang penulis yang pandai maka belajarlah kepada penulis yang Handal. Para penulis besar itu, nama mereka besar tentu saja dimulai dari awal perjuangan mereka menorehkan pena. Yang bertahan dengan proseslah yang akan berhasil, dan mereka yang telah memiliki nama besar tersebut, tak jarang telah memulai proses dengan langkah yang berdarah-darah. Hingga pada akhirnya mereka berhak mendapatkam sukses, nama yang melambung dan kemudian diabadikan dalam deretan penulis besar tanah air.
Dengan belajar pada penulis handal kita dapat mengikuti jejak-jejak perjuangan , keteladanan dan keuletan serta menjadikan mereka sebagai motivasi agar kita tetap pada jalan semangat, komitmen dan konsisten menuju cita menjadi penulis ternama.
Selanjutnya profesor Ngainun Naim menyampikan dalam Artikel Spirit Literasi, bahwa penulis terkualifikasi kedalam beberapa tipe diantaranya :
Penulis tipe pertama adalah : Penulis tak kenal musim,
Penulis ini akan menulis dan selalu eksis tidak terpengaruh perubahan jaman, karyanya tetap ada tanpa kenal jeda. Motto dan tugas mereka adalah menulis, menulis dan menulis.
Tipe ke dua adalah penulis musiman. Ia akan produktif menulis bergantung kepada momentum. Seperti dosen, yang produktif menjelang deadline laporan kinerja, deadline laporan penelitian, lainnya. Dan akan berhenti menulis jika tugas telah usai.
Tipe ketiga adalah penulis yang pernah produktif. Pada suatu masa, tipe ini sangat produktif dalam menghasilkan karya. Tulisan demi tulisannya terus saja bermunculan. Banyak orang yang mengagumi produktivitasny. Namun jaman berubah. Kehidupan penulis tipe ini juga berubah.
Tipe keempaat adalah penulis yang pernah muncul dengan karyanya. Mungkin ia pernah menulis satu atau dua artikel. Bisa juga satu atau dua buku. Setelah itu tidak lagi ada karya yang terbit. Namun demikian sejarah mencatat bahwa penulis tipe ini pernah menorehkan karyanya.
Tipe kelima adalah penulis cita-cita. Bercita-cita menjadi penulis, namun belum ada karyanya.
Selanjutnya Ada 4 Kuadran atau Tingkatan Menulis
Kuadran 1. Penulis yang mau dan mampu. Penulis ini mampu menulis dan mengahasilkan karya karyanya.
Kuadran 2. Penulis yang tidak mampu tapi mau menulis. Dia belum mampu menulis, namun tetap berusaha untuk menulis, kaya kita para penulis pemula.
Kuadran 3. adalah penulis yang mampu tapi tidak mau. Ada banyak manusia yang memiliki intelektual yg mumpuni, berwawasan luas serta cerdas, memiliki gagasan yang brilian, yang patut dituliskan namun tipe ini tidak mau menulis karna bukan passonnya, bisa jadi gagasan dan kecerdasannya akan dituliskan oleh orang lain, seperti saya yg akan menuliskan gagasan brilian suami tercinta hehe iya memang benar tipe suami saya masuk pada kuadran ke 3 dan saya ada dikelas om Jay ini untuk membukukan gahasannya .
Kuadran 4. Adalah penulis yang tidak mampu dan tidak mau.
Nah silahkan resapi tipe dan kuadran di atas Jika kita sudah memahami di posisi mana kita berada, maka kita dapat menentukan langkah.
""Ketika sebuah karya selesai ditulis, maka pengarang tidak mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi.” Helvy Tiana Rosa
Salam literasi. Arofiah Afifi .
mantap f1, si abang betul tuh otak kiri dan kanan harus seiimbang saat menulis.. hati dan pikiran menyatu ahayy
BalasHapusBu ovi selalu padat tulisannya dan bahasanya renyah👍👍👍
BalasHapusKeren abis tulisannya Bunda Ovi
BalasHapusWooow ini sih super duper, jos mantap dech
BalasHapusSuka sekali dengan pembuka resumenya, asyik, resumenya juga mantap
BalasHapusSo sweet nya kak... Jadi meleleh...
BalasHapusAda yang tidak adek tahu nih.. Hihihi..
BalasHapusResume nya manis plus di balut dengan aroma romantis. Membuat pembaca sedikit meleleh dan senyum2 sendiri kak. . Hehe..
haha... prolognya mantap jiwa.. semangat selalu bu.. keren
BalasHapusCieeee cieeee si abang pada pembuka pertama, , suit suit suit... Hehe
BalasHapusHehe...nulisnya juga ditemenin Abang ya, cie..cie...waw..waw..keren banget Bu Ovi, seperti biasa, materi related nya bertaburan, jadi ngerasa belajar lagi. Nah...Mr.. Perfeksionis itu rumahnya dimana ya, di otak kanan atau otak kiri? Hehehe...
BalasHapusDi otak tengah 😀
HapusBunda Ovi keren abis deh padat tulisannya tandanya rajin membaca sehingga mudah nenulis
BalasHapusWah.. Abangnya mulai muncul nih...😁
BalasHapusMantap ini mak, tambah keren aja ah. Salam Literasi
BalasHapusCinta cinta. Bunda Ovi bikin baterai. Rangkaian kata yg tertata dg padan membuat aku suka bacanya.
BalasHapusrenyah, kriuk kriuk bu ovi,ketagihan membacanya, salam literasi
BalasHapusKeren Bu.
BalasHapusMantul, keren komlpit dan terdepan👍
BalasHapusLuar biasa, romantis membuat pembaca tersenyum manis, Salam kenal dari Tarakan bu
BalasHapusyang ini paling okeee lengkap banget
BalasHapusKeren Bunda, lengkap Dan apik.
BalasHapusSelalu ada yang unik pada setiap resume
BalasHapuskereeeen......luar biasa
BalasHapusBetul itu kata Abang... Menulis itu seperti rekreasi
BalasHapusCatatan yang sangat lengkap. Bahasanya mengalir lancar. Satu lagi yang dibutuhkan yaitu komitmen untuk terus berproses dalam menulis.
BalasHapusTermkasih prof atas supat dan berkenan singgah
HapusAamiin ya Allah
Bagus literssimya, aku Ibnu Muslim ingin mencontoh
BalasHapusWow..dukungan penuh. resumenya penuh literasi, mantap
BalasHapusBagus resumenya ada pembukaan yang menarik sebelum masuk ke isi resume. Poin-poin/subbab sudah pakai huruf tebal jadi lebih enak dibaca
BalasHapusTermkasih pak Brian
BalasHapusMantap Mbak, pembuka... Materi lengkap
BalasHapusMantap betul Alias Mantilla👍👍💪💪
BalasHapusSuper kereen.. isi sajiannya khas berselara.
BalasHapusMungkin perlu ditambahkan pembahasan ttg karakteristik otak kanan dan kiri dalam hal menulis secara singkat.
Pembuka yang menarik nihhh... Semangat terus gali potensi dalam diri pasti bisa naik kelas jadi penulis hebat. Semangat!
BalasHapusThe best Ba, terus berkarya
BalasHapusMakasih kak yaua
HapusWiww kereeen... Bundaaa....pembukaannya menarik. Ayoooo lanjuuut👏👏👏👏
BalasHapusInimah sudah jempolan banget bu..👍
BalasHapusselamat ya ibu ovi sdh menjadi penulis yg mampu memanjakan mata pembacanya..
Semoga tulisan ibu memberi banyak manfaat utk setiap pembacanya dan menjadi amal ibadah ibu dgn suami tercinta.
Cie cieeee sumai tercinta niyeeee 😍
Tulisannya semakin renyah dan enak dibaca.
BalasHapusWow.. Kereen bunda
BalasHapusHehrhe... Tulisannya ujik model naratif. Keren puooolll... Tiada duanya. Renyah dan bikin gak mau berhenti.
BalasHapusSemakin mantap tulisannya
BalasHapusGaya penulisan bisa jadi cerpen Bun.
BalasHapusKeren...keren...menginspirasi
BalasHapusMantap banget deh Mentorku👍🏻
BalasHapusIngin membaca berulang ulang
BalasHapusWah, keren sekali
BalasHapusWah, keren bu. Menginspirasi sekali
BalasHapusMantap, tulisan Bunda Ovi ga bisa diragukan lagi, keren abis!!
BalasHapusKeren banget prolognya....dan lengkap sekali tulisannya panjang bacanya puas
BalasHapusLuar biasa, lengkap.
BalasHapusLuar biasa Bu ovi
BalasHapus