Postingan

Gaza Masih Mambara

Gambar
Sepuluh Hari Pertama 2024 Gaza Masih Membara  Pergantian tahun selalu semarak di berbagai tempat. Tahun 2023 telah berlalu dengan hidmat, pada jiwa-jiwa yang berusaha terus meralat hidup menjadi lebih terhormat. Teromoet, lonceng dan kembang api menghiasi langit, menyambut tahun 2024. Hingar bingar, suka cita tanpa sedikit pun nestapa. Hingga kita lupa, di belahan dunia yaitu Palestina, Gaza masih kian membara. Paska Taufan Al Aqso, keponganan dan digdaya militer zionis luruh di mata dunia, sejak saat itu, 7 Oktober, Zionis Israel melancarkan serangan udara, membombardir Gaza tiada henti.  Tua muda menjadi korban bahkan jiwa-jiwa suci tanpa dosa luruh satu demi satu hingga menembus ribuan jumlahnya.  Syahid ... Syahid... Lagi ini terus terngiang dan menghiasi semua jejaring media sosial. Setiap hari tanpa henti. Telah berlalu 97 hari paska Badai Al Aqso Gaza membara. 2023 telah usai dan 2024 menjadi awal, namun sepuluh hari pertama 2024, Gaza masih membara.  Tahun baru yang semarak kem

 Masuk Sekolah Terlalu Dini, ini Dampak Negatifnya  Bagi Perkembangan Si Kecil

Gambar
Anak adalah aset berharga dalam perjalanan kemajuan bangsa dan negara. Maka para orang tua, masyarakat, pendidik dan lembaga dan stakeholder, harus memberikan perhatian khusus kepada anak-anak Indonesia. Sungguh penting kedudukan anak sebagai generasi penerus, sehingga pantas adanya peringatan hari anak nasional ini. Terkait dengan anak sebagai aset bangsa, maka diperlukan pemahaman yang baik, bagi pihak-pihak terkait terutama orang tua, agar menjadi bagian terpenting dalam mendampingi perkembangan anak. Sebagai wujud salah satu upaya adalah, banyak lembaga sekolah, menyiapkan dan menjadi tempat terbaik dalam membantu perkembangan anak.  Didukung pula oleh orang tua, dengan dalih mengoptimalkan perkembangan anak. Tidak segan dan bahkan berlomba, para orang tua memasukkan anak-anak mereka ke sekolah, ke tempat les sejak usia mereka masih dini. Tentu saja masuk sekolah adalah aktivitas positif, karena anak mulai berproses dengan perkembangan pada tahap lebih lanjut. Namun te

YOGJAKARTA Mengukir Kenangan indah

Gambar
Hari ini saya bersama kawan-kawan akan melakukan perjalan menuju Yogja. Berbicara tentang Jogjakarta,  bagi saya ia adalah sebuah kota yang tak pernah membuat bosan. Setiap kali menyambanginya pasti ada saja kesan, entah pada kotanya atau orang-orangnya.  Pertama kali saya menyambangi kota pelajar ini adalah pada tahun 2012 atau 2013, saat itu saya dan bebrapa mahasiswa PG Paud lintas universitas mengagas organisasi PG Paud tingkat nasional. Mahasiswa yang saya ajak diskusi saat itu adalah mahasiswa UNY, UNESA, UNS, UAD, Univ Bengkulu, UNJ, Univ Bani Soleh Jakarta,  Universitas Mulawarman Samarinda, Universitas Tadulako Palu, Untirta dan bebrapa Universitas lain di belahan Indonesia. Pada saat itu kemudahan komunikasi belum secanggih sekarang, saya mencari dan berhasil berkomunikasi dengan mereka melalui media sosial FB, saya mencari universitas lewat fb dan kebetulan tiap universitas punya akun FB, awalnya saya ketik pada pencarian "PG  PAUD Jogja " saya menemukan FB dengan

Jakarta. Impian Wisata Cantika

Gambar
"Bunda, aku ga mau ikut wisata ke Jakarta yang diadakan sekolah" ucap Cantika dengan wajah tertunduk. Sungguh hatinya begitu pilu, mengatakan ini. Ingin sekali ikut berwisata ke Jakarta bersama rombongan sekolah, namun di sisi lain, Cantika tak tega menambah beban sang ibu. Setelah biaya yang tak sedikit ibunya keluarkan untuk wisuda Arina. Setetes air bening jatuh dari matanya. Cantika segera berlalu dari hadapan sang ibu, agar kesedihan tak tertangkap oleh ibunya. Ayu paham betul bagaimana perasaan putri sulungnya. Tak kalah pilu hatinya, melihat harapan putri sulungnya pupus karena keterbatasan ekonomi. Ia peras otaknya agar menemukan, ide apa gerangan, untuk mengganti acara wisata Jakarta untuk Arin, namun otaknya buntu. Jika mengganti acara dengan jalan-jalan ke pasar, rasanya sudah terlalu sering ia lakukan. Akhirnya Ayu pasrah. “Biarlah anak-anaknya menahan diri akan keinginan mereka.” Ayu membatin. Setelah jam makan malam, pintu diketuk seseorang.  Tok tok tok! "

Petualngan Menuju NTB

Gambar
Hay sobat pada artikel kali ini sedikit berbagi kisah serunya berpetualang ala backpacker. Kisah perjalan ini di mulai dari Jakarta menuju NTB pasti serukan ya ? Berawal dari Agenda himpunan mahasiswa islam, yang saya ikuti yang mengadakan agenda pleno di provinsi NTB, tepatnya Lombok. Banyak persiapan kami lakukan, perbekalan  alias uang jalan, pakaian dan lainnya. Kami berangkat menuju Lombok dari Jakarta, apakah naik pesawat? harapan sih begitu, namun apalah daya ? Kami, 4 perempuan, saya dari Jakarta dan 3 orang dari Bandar Lampung, melakukan perjalan antar provins. Kami berempat, dari Jakarta berangjat dengan menggunakan kreta api. Perjalanan pertama kami menuju Purwokerto, menjemput dua kawan perempuan di sana. Tiba di Purwokerto, tentu saja kami tidak menyiakan untuk jalan-jalan di area kampus Unsud alias Universitas Jenderal Soedirman, berswa foto dan mencoba kuliner mendoan dan soto khas Purwokerto. Di tempat kosan kawan Purwokerto, kami memperhitungkan perjalanan, apakah akan

Wisuda Arina

Gambar
  Ayu, ibu muda yang hidup bersama dua putrinya. Menjalani hari-hari dengan penuh perjuangan, menghidupi kedua putrinya dengan berdagang. Alhamdulillah mereka mampu menjalani hidup dengan baik. Kedua putrinya tidak banyak mengeluh, meski tak pernah punya mainan seperti kebanyakan anak-anak, yang penting bisa berbaur dengan teman sebayanya. Sejak pagi buta, Ayu sudah membuka warung sayurnya. Sebuah warung kecil, untuk menyambung hidup mereka bertiga. Sejak wafat sang suami, beban hidup terasa begitu berat ia tanggung, biaya sekolah Cantika memang tidak banyak karena sudah gratis, dia sudah kelas lima Sekolah Dasar. Namun tidak demikian dengan kebutuhan TK Arina. Setiap bulan, ada saja program kreativitas seperti menguntung, finger painting, prakarya dan lain-lain yang membuat Ayu merogoh kantong lebih dalam untuk kebutuhan Tk Arina.  Belum lagi bulan-bulan ini, menjelang kenaikan kelas Cantika juga acara wisuda Arina, semakin Ayu, kencangkan ikat pinggangnya. "Bunda. Setelah kenaik

Seni Mendidik Anak

Gambar
  Anak lahir ke dunia bagaikan sebuah kertas putih yang masih kosong, orang tua  yang akan menggoreskan tinta pertama pada kertas tersebut. Maka dari itu setiap orang tua harus memiliki pemahaman bagaimana mendidik anak, mengajarkan pemahaman ketuhanan kepada anak. Serta membersamai tumbuh kembang anak hingga anak bisa membedakan antara yang baik dan yang buruk. Ilmu ini akan mereka bawa kelak hingga mereka dewasa. Kapan Pendidikan Anak Dimulai? Pendidikan anak dimulai, jauh sebelum anak lahir, dalam sebuah pepatah Arab menyatakan,  didiklah anakmu 25 tahun sebelum ia lahir. Maksud dari pepatah arab tersebut adalah, calon ibu dan calon ayah harus membekali diri dengan pendidikan yang baik, sejak mereka muda, hingga kelak ketika punya anak, kedua orang tua telah memiliki ilmu untuk mendidik anaknya. Selain itu, agar dapat mendidik anak dengan baik, dimulai  sejak ayah mencari calon istri, dalam artian laki-laki juga memiliki peran yang krusial untuk memilih calon istri yang baik agamany