YOGJAKARTA Mengukir Kenangan indah




Hari ini saya bersama kawan-kawan akan melakukan perjalan menuju Yogja.

Berbicara tentang Jogjakarta,  bagi saya ia adalah sebuah kota yang tak pernah membuat bosan. Setiap kali menyambanginya pasti ada saja kesan, entah pada kotanya atau orang-orangnya. 

Pertama kali saya menyambangi kota pelajar ini adalah pada tahun 2012 atau 2013, saat itu saya dan bebrapa mahasiswa PG Paud lintas universitas mengagas organisasi PG Paud tingkat nasional. Mahasiswa yang saya ajak diskusi saat itu adalah mahasiswa UNY, UNESA, UNS, UAD, Univ Bengkulu, UNJ, Univ Bani Soleh Jakarta,  Universitas Mulawarman Samarinda, Universitas Tadulako Palu, Untirta dan bebrapa Universitas lain di belahan Indonesia.

Pada saat itu kemudahan komunikasi belum secanggih sekarang, saya mencari dan berhasil berkomunikasi dengan mereka melalui media sosial FB, saya mencari universitas lewat fb dan kebetulan tiap universitas punya akun FB, awalnya saya ketik pada pencarian "PG  PAUD Jogja " saya menemukan FB dengan akun forma PGPAUD Jateng, dan begitu seterusnya.  

Dari sana terjalin komunikasi dan terjadi kesepakatan untuk membuat pertemuan secara offline dan di sepakati tempat pertemuan perdana kami adalah UNY universitas Negeri Yogyakarta. Dari sana terkahir sejarah dalam dunia pendidikan kami , yaitu terlahir sebuah  organisasi PGPAUD nasional, yang sampai hari ini masih eksis. 

Kali ke dua saya kembali mampir di Yogjakarta adalah pada pertengahan tahun 2015,  pada agenda pleno HMI, bertempat di Kaliurang daerah yang terkenal dengan UII universitas Islam Indonesia, di sini saya tidak punya banyak waktu hanya sekadar hadir dua malam dan kembali ke Jakarta. 

Kali selanjutnya saya datang ke kota Gudeg ini  saat itu saya bersama seorang kawan tahun 2015 tepatnya Desember. Maloboro hanya kami singgahi dengan melihat-lihat tanpa acara belanja belanji hehe, saya dan kawan, lebih tertarik bermain ke area wisata, seperti taman sari, Masjid Agung Yogja, musium kereta kencana dan tentu saja alun-alun. 

Kedatangan saya selanjutnya  adalah pada tahun 2016, sepertinya inilah saat saya betul-betul menikmati Yogja sebagai kota wisata. Beberapa tempat kembali saya datangi diantar kawan-kawan Yogja, menikmati suasana alun-alun pada  malam hari, bermain gelembung seperti anak kecil, duduk lesehan menikmati Ronde, ditemani suguhan lagu dan petikan gitar, pengamen yang bersuara merdu, berjalan diantara dua pohon sambil menutup mata, hehe ya jelas aja kita tidak akan berhasil sampai ketujuan, secara orang berjalan dengan mata tertutup yang ada oleng hahay..

Selain bermain di alun -alun, saya juga di ajak mampir ke sebuah kafe pusat coklat kota Yogja, menikmati secangkir coklat hangat dan membeli beberapa potong coklat, berkeliling Yogja dan menikmati malam di bukit bintang. Sungguh indah memang.

Perjalanan selanjutnya berpetualang lagi di kota Istimewa ini, bersama para mahasiswa dari Selangor Malaysia, di Yogja kami bermalam di gedung Muhammadiyah pusat Jogja, bersama mahasiswa Selangor, kali ini, kami lebih sering mengabiskan waktu untuk diskusi dengan beberapa organisasi seperti HMi, PII, IMM dan bebrapa organisasi yang lain. 

Beberapa perjalanan saya ke Yogjakarta sepertinya  agak pudar dalam ingatan he. Sungguh  kota yang membuat saya tidak pernah bosan.. Nah semua kebutuhan sudah dipaking, untuk kelancaran perjalanan saya dan kawan-kawan menuju Yogjakarta. Meski sempat terjadi bebrapa drama dan perjuangan begadang tiga malam untuk memantau ketersediaan tiket murah, namun Alhamdulillah 13 tiket Pasar Senen- Lempuyangan kami dapatkan. Bismilah semoga lancar. Go to YOGJAKARTA 







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi

Selamat Jalan Eril ( Sang Calon Pemimpin Masa Depan itu lebih dulu pulang )

Mengelola Majalah Sekolah