Ovi Bloger Ciomas

Kamis menulis 1 Desember 2022, bertema pandangan pertama pada blog. Tetiba saya jadi bernyanyi  Pandangan pertama awal aku berjumpa... tariik matang...hahay... Pertama kali mengenal blog, pada bulan Oktober 2021, saat itu baru bergabung dengan kelas belajar menulis PGRI gelombng 21. Ada satu syarat dalam kelas belajar menulis tersebut, bahwa peserta harus mempunyai blog. Haduh apapula ini blog ?  Sambil tidak begitu yakin (karna belain paham) saya hanya menyimak saja, semua penjelasan yang disampaikan pak Brian pada wa Grop KBM PGRI. Maklum karna otak saya suka loading lama hehe... Masih saja belum saya pahami  penjelasan admin saat itu. Ibarat orang baru bangun tidur, masih masa mengumpulkan nyawa, ya seperti itulah kondisi saya, meraba-raba dan berupaya memahami penjelasan pak Brian.   Dan parahnya lagi, saya termasuk orang yang malu bertanya seset di jalan. Hahay. Alhasil, cuma satu point' yang saya tangkap dari semua penjelasan panjang pak Brian, di wa Grop. "Bikin blog me

Pada hari guru Nasional ini Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru  Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku Semua baktimu akan ku ukir didalam hatiku Sebagai prasasti terimakasih ku tuk pengabdianmu Engkau bagai pelita dalam kegelapan  Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan  Engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa.  Sebuah lagu simbol betapa besar jasa guru, berjudul himne guru pencipta Sartono. Dulu saat saya masih SD, lagi ini sering di nyanyikan tiap ada event, upacara dan hari-hari tertentu di sekolah.  Pun dinyanyikan dengan penuh Hidmat, khusyu dan syahdu.  Belakangan, anak-anak sekolah dasar sudah jarang terdengar mereka menyanyikan lagi ini.  Tapi bersyukur, anak-anak punya lagi guruku tercinta yang tidak kalah Hidmat dan begitu manis menghiasi lisan anak-anak. Dinyanyikan dengan ceria dan penuh kesungguhan. Pagiku cerah matahari bersinar, kugending tas merahku dipundak. Selamat pagi semua ku nantikan dirimu  Didepan kelas ku mematikan kamu Guruku tercinta guru

  Segala Puji kehadirat Allah aja azza wa jalla, yang telah mewahyukan surat Al Alaq sebagai Wahyu pertama kepada sang Rosul Muhammad Shalallahu Alaihi wasallam. Membaca buah karya seorang guru Paud yang ceria dan berprestasi bernama Ibu Ade Suryanie,  membuat diri ini tersentil selaku sesama guru Paud. Langkah yang belaiu ambil dalam mengarungi dunia literasi, yaitu mengabadikan pengalaman hidup dan ilmu yang dimiliki menjadi sebuah tulisan yang apik dan menarik. Bagi saya hal ini menjadikan penulis selangkah lebih maju dari pada guru yang lain.  Mengingatkan saya akan sebuah kata bijak dari sahabat sekaligus kecintaan Rosul yaitu Ali bin Abi Thalib berkata " ikatlah ilmu dengan tulisan"  buku yang saya baca dan ditangan pembaca ini telah menjadi bukti bahwa ilmu yang diikat menjadi tulisan akan memberikan manfaat yang panjang. Kuat, kokoh dan menajdi amal jariah.  Buku dengan judul  “Jejak Warna Sang guru Paud”  menjadi bukti sejarah, bahwa apa yang terkadang kita anggap se

Selmat ulang tahun Lagerunal.  Belum lama kita bertemu. Kau sudah beri hadiah dua buku. Semoga panjang umur Lagerunal dan keluarga besarmu. *** Oktober Ceria telah berakhir, dengan meninggalkan jejak keceriaan. Oktober yang manis. Satu tahun usia dalam mengarungi dunia penulis. Ada 10 buku antologi. Ada 10 buku-buku hadiah, 2 dari sobat Lagerunal dan selebihnya dari beberapa kelas menulis.  Mungkin ini bukan sebuah keberhasilan berarti, 10 buku hadiah bisa jadi bukan hal yang istimewa bagi mereka. Namun tidak demikian bagi saya. Sebuah dunia baru yang saya tapaki, memberikan apresiasi. Itu sangat berarti.  Tentu saja meninggalkan pesan serta kesan yang menghangatkan hati agar terus melangkah menggali potensi diri. Dulu saya sering sangsi, apa sih yang di bisa'i diri ? Lulus kuliah, saya tidak berambisi  untuk mengajar di sebuah instansi. Padahal S1 pgpaid masih minim sumber daya dan potensi, dan banyak posisi. Saya hanya pindah dari satu TK ke TK yang lain, membantu membangun dari