Guru Adalah Pewaris Risalah Rosul




Pada hari guru Nasional ini Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru  Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku Semua baktimu akan ku ukir didalam hatiku
Sebagai prasasti terimakasih ku tuk pengabdianmu
Engkau bagai pelita dalam kegelapan 
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan 
Engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa. 

Sebuah lagu simbol betapa besar jasa guru, berjudul himne guru pencipta Sartono. Dulu saat saya masih SD, lagi ini sering di nyanyikan tiap ada event, upacara dan hari-hari tertentu di sekolah. 
Pun dinyanyikan dengan penuh Hidmat, khusyu dan syahdu.  Belakangan, anak-anak sekolah dasar sudah jarang terdengar mereka menyanyikan lagi ini.
 Tapi bersyukur, anak-anak punya lagi guruku tercinta yang tidak kalah Hidmat dan begitu manis menghiasi lisan anak-anak. Dinyanyikan dengan ceria dan penuh kesungguhan.

Pagiku cerah matahari bersinar, kugending tas merahku dipundak.
Selamat pagi semua ku nantikan dirimu 
Didepan kelas ku mematikan kamu
Guruku tercinta guruku tersayang tanpa mu apa jadinya aku 
Tak bisa baca tulis, mengerti bahyak hal. Guruku Terimakasih ku.

Selain di hati anak-anak, lagu ini juga sangat terdengar syahdu dihari saya, pertama kali saya mendengar lagi ini pada saat saya masih jadi mahaswa semester pertengahan  hampir akhir. Tahun 2012 saat saya berkunung ke  UNY. Entah kenapa sejak saat itu lagi tersebut seperti memberi kesan direkungvhati saya. 
Dan membenarkan apa yang terdapat dalam lagi tersebut, tanpa guru, apa jadinya aku ? Begitulah kira-kira. Tanpa andil guru kita tidak tahu banyak hal, dari guru lahbkita tahu mana yang baik dan mana yang buruk.

Teringat sebuah kisah manis para sufi, pada jaman dahulu kala. Dikisahkan.
Kelak di akhirat nanti orang- orang akan menemui hisabnya, akan diberikan pahala atau sengsara. Yang mendparka. Pahala maka akan berjalan menuju pintu-pintu surga. 

Tiba dipintu syurga l, setiap orang akan di tanya.  Menghadapkan seorang akhli syahid dipintungerbang syurga. 
Malaikat bertanya 
"Apakah engkau merasa pantas masuk syurga yang  pertama ?" 
Syahid menjawab. "Saya pantas masuk surga pertma kali, karna aku telah menemui mati syahid!" 
Malaikat bertanya : "Tahu dari mana engkau bahwa syahid mendapat pahala surga ?"
Syahid menjawab " dari sang alim guruku."
Malaikat berkata : tidak kah kau sadari bahwa gurumu lebih pantas masuk surga pertma kali ? 
Lantas si syahid menyadari kekeliruannya dan mundur dari gerbang surga.

Majulah seorang haji mabrur. 
Malaikat bertanya 
"Apakah engkau merasa pantas masuk syurga yang  pertama ?" 
Si haji mabrur menjawab. "Saya pantas masuk surga pertma kali, karna aku telah menunaikan haji yang mabrur!" 
Malaikat bertanya : "Tahu dari mana engkau bahwa haji mabrur mendapat pahala surga ?"
Haji mabrur menjawab " dari sang alim guruku."
Malaikat berkata : tidak kah kau sadari bahwa gurumu lebih pantas masuk surga pertma kali ? 
Lantas si haji mabrur pun menyadari kekeliruannya dan mundur dari gerbang surga.

Maju lah orang ke tiga yaitu Seorang Dermawan. 
Maka Malaikat pun bertanya :
"Apakah engkau merasa pantas masuk syurga yang  pertama ?" 
Dermawan menjawab. "Saya pantas masuk surga pertma kali, karna saya telah menemui mendapat pahala dermawan!" 
Malaikat bertanya : "Tahu dari mana engkau bahwa sodaqoh dan kedermawanan mendapat pahala surga ?"
Dermawan menjawab " dari sang alim guruku."
Malaikat berkata : "Tidak kah kau sadari bahwa gurumu lebih pantas masuk surga pertama kali ? "
Lantas Sang Dermawan menyadari kekeliruannya dan  merasa malu, ia pun mundur dari gerbang surga. Dan mempersilahkan sang guru. 

Namun apa yang dikatakan guru tersebut ? 
"Tunggu dulu. Aku seorang guru, tidak akan mendapatkan amal jariah sepanjang hayat kalo bukan karna haji yang mabrur muridku, tidak akan bisa menjadi alim guru kalo tidak ada yang syahid, dan guru tidak akan sejahtera kalo tidak ada yang dermawan. Maka aku persilahkan sang dermawan masuk surga terlebih dahulu, kemudian syahid dan mabrur, dan Aku akan menyusul".
 
Dalam kisah hikayat di atas, menggambarkan  begitu besarnya peranan guru, dan begitu mulianya guru.

Mungkin kita hampir lupa bahwa, ulama adalah pewaris nabi. Peranan ulama diemban juga oleh para ustad dan guru. 

Dalam sebuah hadist dari  abu Darda diriwayatkan At-Tirmidzi.

Abu Ad Darda berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa meniti jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mempermudahnya jalan ke surga. Sungguh, para Malaikat merendahkan sayapnya sebagai keridlaan kepada penuntut ilmu. Orang yang berilmu akan dimintakan maaf oleh penduduk langit dan bumi hingga ikan yang ada di dasar laut. Kelebihan serang alim ( berilmu ) dibanding ahli ibadah seperti keutamaan rembulan pada malam purnama atas seluruh bintang. Para ulama adalah pewaris para nabi, dan para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanyalah mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya maka ia telah mengambil bagian yang banyak.” HR At-Tirmidzi.

Betapa indah dan mulianya maksud hadist di atas. Dengan gambalng menerangkan posisi dan keutamaan orang yang berilmu.

Guru mungkin bukan ulama, namun risalah yang diwariskan nabi kepada ulama, juga di emban oleh guru. Guru adalah alim, orang yang berilmu, di tangan guru maka generasi penerus akan menemukan takdirnya yang gemilang, baik dan penuh kesuksesan dunia dan akhirat. 

Jika penguasa tidak mampu mensejahterakan pada guru, biarlah Allah yang mencurahkan kesejahteraan para guru dari jalan yang tidak pernah kita sangka. Aamiin ya Allah.
Wallahu a'lam bissoab.

Selamat Hari Guru Nasional 25 November 2022



Komentar

  1. Aamiin....
    InsyaAllah Bu Ovi... Allah sudah siapkan yang kebih bsik bagi kita giru yang senantiasa ikhlas untuk mlksanakan tugas mulianya. Semangat... Dan selamat hari guru sehat sellalu dan terus berkarya...

    BalasHapus
  2. Selamat Hari Guru, Ibu Guru.
    Semoga keikhlasan para guru, dibalas dengan kebaikan oleh Allah swt

    BalasHapus
  3. Luar biasa keutamaan guru dibanding dengan pekerjaan lain. Tapi yo ojo dibanding bandingke yooo

    BalasHapus
  4. Sungguh luar biasa menjadi seorang guru. Semoga dapat menjadi guru yang baik dan ikhlas selalu.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi

Selamat Jalan Eril ( Sang Calon Pemimpin Masa Depan itu lebih dulu pulang )

Mengelola Majalah Sekolah