Tanya jawab training menulis gelombng 21

Pertemuan ke 2. Catatan belum edit 

Assalamualaikum warahmatullahi wabaraokatuh semoga sehat selalu dan sukses ya Bu Maesaroh. Perkenalkan, saya  Pak Rusmana dari Jakarta ingin bertanya 

1. Bagaimana cara membuat susunan resume ?

2. Apakah di dalam resume harus ada

 _pendahuluan 

_ pembahasan, dan

_ kesimpulan?


Terima kasihπŸ™

 Waalaikumsalam, Terimakasih pertanyaan yang menarik. Sebenarnya dalam membuat resume tidak ada kaidah atau rujukan. Hanya saja yang paling penting dari menulis resume adalah isi materi dari narsum yang kita gubah dalam bahasa parafrase dan  ditambah dengan paragraf simpulan.

P2

Assalamualaikum wr wb. 

Nama saya Widya Setianingsih

Asal Kota Malang

Gelombang 21


Bunda May saya mau bertanya. 

1. Saat menulis resume bolehkah kita mencantumkan pendapat pribadi kita tentang materi yang akan kita resume. 

Apakah ada ketentuan prosentase perbandingan materi narasumber dengan pendapat kita? 

2. Saya baca di grup menulis resume ternyata  bisa dibukukan dan diterbitkan. 

Apakah itu tidak plagiasi, karena mengingat yang ditulis bukan materi atau karya yang kita buat pribadi, melainkan karya orang lain yang kita tulis kembali


MaturnuwunπŸ™

 P3

Assalamu'alaikum Wr. Wb. 


Siti Jamilah

Bontang-Kaltim

Gelombang 22

Pertanyaan :


Bagaimana tahapan untuk menerbitkan buku solo?

Waalaikumsalam bunda Siti Jamilah


Yang paling penting dalam menerbitkan buku adalah membuat TOC (Table of Content) terlebih dahulu. Setelah itu, kita susun materi berdasarkan TOC yang kita susun. Apabila materi sudah terkumpul, edit kembali atau boleh meminta bantuan editor. Apabila naskah sudah siap, maka silakan naskahnya udarakan menuju Penerbit.



Sudjatmiko.gel 21. Bagaimana cara kita memulai agar tulisan kita informatif dan edukatif .. Kadang tulisan kita edukatif tapi kurang informatif. Adakah trik khusus agar  tulisan kita informatif dan edukatif Terima kasih

Cara menulis sesuatu yang edukatif, tentu kita harus cantumkan referensi yang jelas. Sumber materi show up dengan paparan yang jelas. Misal mengutip pendapat narasumber yang kita cantumkan sumbernya.


Setelah itu bagaimana agar bisa bersifat informatif, dari paparan materi itu kita pertegas dengan paragraf argumentatif yang kemudian di dukung dengan kajian2 lapangan berupa foto atau bukti fisik lainnya.


 P5

Assalamualaikum Bu Mae yang cantik..., Saya Susan Anggraini dari pangkal pinang gelombang 21, ingin bertanya,.. bagaimana ibu mengimbas kan kemampuan menulis ibu yang super ini kepada peserta didik disekolah tempat ibu mengajar... Terima kasih Bu

Walaikumsalam, Terimakasih ibu Susan yang baik hati 😍


Kebetulan saya adalah Pustakawan di Sekolah. Tadinya 4 tahun menjabat Pembina Osis. 


Cara saya menggaungkan literasi di Sekolah adalah dengan mengadakan sebuah program berupa : Pemilihan duta literasi, pemilihan duta Profil Pelajar Pancasila, Pemilihan duta Budaya. 

Dan satu program yang sedang saya targetkan untuk selesai di bulan ini adalah membidik sisw untuk menulis. Yang kemudian tulisannya akan saya terbitkan. Mereka sangat bersemangat untuk berliterasi.

 P6

Assalammualaikum. .

Bunda Aam  yang kami hormati, 

Saya baru pertama kali mengikuti kegiatan guru menulis karena termotivasi dari peserta didik kami. Dulu saya sering menulis cerpen untuk sendiri. Kali ini saya ingin sekali tulisan saya bisa dibaca orang lain agar bisa dikoreksi   seberapa baik tulisan saya ...terimakasih

Waalikumsalam bunda, gagasan dan kemauan yang luarbiasa. Bunda boleh gabung di kelas saya. Pada kelas Pucuk Diksi, Insyaallah bakat bunda akan tersalurkan dengan baik πŸ™πŸΌ

P7

Assalamualaikum ibu, sy Yeni Andriani dari Pangkalpinang,

Ijin bertanya bu.., 

apakah ada trik khusus utk menumbuhkan percaya diri dan membuang rasa malu dalam menulis, walaupun kadang ada yg bilang bagus, mantap dll tp dalam hati (masa sihh?? )😁

Waalikumsalam bunda, berbicara tentang trik tentu berbeda2 bunda. Trik A bisa cocok dengan saya, tapi trik B blm tentu  cocok. Bagaimana agar melatih percaya diri adalah dengan banyak menulis dan membagikan tulisan ibu di grup, sudah pasti banyak masukan dan komentar konstruktif.

P8

Assalamualaikum,

Sy nurhayati, guru SD di kota serang

Bagaimana memotivasi diri untuk meningkatkan rasa percaya diri ketika kita membuat tulisan akan dibaca orang lain, Karena kebanyakan dr sy jika tulisan sy tdk banyak yg melihat sdh down dulu.

Terimakasih πŸ™

Waalikumsalam, pernah di ajari dosen saya, ketika kita mulai bosan, maka lakukanlah apa yang membuat hari kita paling menarik. Misalnya memakai baju paling bagus.


Hal ini erat kaitannya dengan motivasi. Motivasi tentu harus di dorong dari hati paling dalam karena ia ada dalam diri kita. Tulislah sesuatu yang paling ibu sukai, sesuatu yang paling berkesan dalam hidup ibu.

Ketika orang lain belum membaca, itu karena ibu hanya memiliki satu tulisan, ketika ibu rajin menulis, tentu banyak orang akan melihat. 

P9

Terimakasih atas ilmunya, izin tanya dari Umi Agus Farida Kalsel. Begini, dalam menulis saya sering membaca berulang2 seperti ada rasa ragu2 ini benar tidak ya, sehingga sering pula dikurangi dan ditambahi. Bagaimana cara menghilangkan rada tersebut, terimakasih. πŸ™

[6/10 20.33] +62 853-1920-9113: Waalaikumsalam Umi, saya bangga pada Umi, yang semangat menulisnya tak terhalang waktu.


Ketika akan menulis, tulislah apa adanya. Jangan memikirkan bagus atau tidak, karena itu akan menimbulkan keraguan. Apabila terhalang dengan sempitnya ide, maka tutuplah laptop, ibu bisa memasak, belanja, atau sesuatu hal yang bisa menjadi isnpirasi menulis ibu.

Jika ide sudah muncul, maka buka krmbali tulisannya. Dan barulah baca lagi untuk di edit.

[6/10 20.35] Ibu Aam Kelas Menulis: P10


Assalamu'laikum Bu. 

Saya Ayu dari Karawang gel 21. 

Pertanyaan:

Apresiasi setinggi-tingginya atas karya² yang telah diterbitkan bu MayπŸ‘ Great Job!😊 Pertanyaan saya, bagaimana untuk terus konsisten produktif menulis setiap harinya disamping kesibukan lainnya?

Hatur nuhun

[6/10 20.36] +62 853-1920-9113: Walaikumsalam sahabat satu almamater 😍


Konsisten dalam menulis adalah dengan menyusun skala prioritas. Tentukan hari ini untuk menulis A dan besok menulis B


Dengan berada di komunitas ini sudah tepat 😍

[6/10 20.37] Ibu Aam Kelas Menulis: P11

Assalamualaikum.wr.wb

Bu May yg super hebat..

sy Maryani di Mempawah, Kalbar

dr gelombang 21

salut dengan kisah ibu dlm perjalanan menuju Penulis yg handal..

Yang sy tanyakan adalah

Cara menuangkan ide yg muncul kedalam tulisan yang indah.

kadang di kepala ini muncul keinginan utk menulis ini dan itu tetapi ketika ingin membuat tulisan jd bingung bagaimana memulainya..

Terima kasih..bu.. πŸ™

[6/10 20.38] +62 853-1920-9113: Waalaikumsalam, 

Sederhana bunda cara menulis dengan diksi yang baik adalah satukan fikiran kita dengan alam

Contoh; saya merasakan angin, deskripsikan apa yang kita rasakan πŸ˜€πŸ™πŸΌ

[6/10 20.38] Ibu Aam Kelas Menulis: P12


Nama: Romdiyah 

Alamat : Jl. Kalibaru Barat Vii jakarta utara 

Gelombang: 22 

Pertanyaan :  

Bagaimana proses pemasaran buku saat kita sudah cetak buku. Apakah kita memasarkan sendirin atau percetakan yang menjualkannya. 

Untuk biaya cetak apa kita mengeluarkan terlebih dahulu biayanya

[6/10 20.38] +62 853-1920-9113: Saya jawab singkat ya, agar semua peryanyaan terjawab

[6/10 20.39] +62 853-1920-9113: Waalaikumsalam

Jika kita menulis buku di penerbit Indi tentu kita yang memasarkan. Pasarkan Via Wa, Fb dan Ig.

Apabila kita menulis untuk penerbit mayor, maka kita hanya akan menerima royalti tanpa susah payah memasarkan.

[6/10 20.40] Ibu Aam Kelas Menulis: P13


Assalammualaikum wr. Wb. 

Nama saya Osteo hasanah

Asal Belitung timur

Gel.  21


Sering kali ide atau gairah menulis datang di saat kesibukan yang luar biasa.  Bagaimana tips dari ibu agar ide2 segar tersebut tidak menguap begitu saja... πŸ™

[6/10 20.41] +62 853-1920-9113: Waalaikumsalam


Ketika menulis itu mogok, maka berhentilah jangan di paksa, tinggalkan dan cari angin segar. Setiap yang kita lihat dan rasakan akan menjadi ide untuk tulisan.

[6/10 20.42] Ibu Aam Kelas Menulis: P14

Assalamualaikum Bu May.

Saya, Susi dari Kayuagung, Sumatera Selatan.

Berdasarkan penjelasan Ibu tadi apakah benar bila disimpulkan kan kegiatan menulis resume adalah kegiatan membahasakan kembali suatu materi yang telah disampaikan dengan bahasa yang menarik dan komunikatif dengan bahasa yang singkat.

Kalau benar, artinya menulis resume juga adalah sebuah keterampilan yang ditunjukkan seseorang dalam bahasa tulis? Mohon pencerahannya.Wasalamualaikum.

[6/10 20.43] +62 853-1920-9113: Waalaikumsalam.

Menulis resume adalah menghimpun materi narasumber untuk di jadikan satu kesatuan yang edukatif. Apabila naskah itu kita rampungkan, silakan ibu baca ulang maka jelas akan menjadi panduan bagi pemula.

[6/10 20.45] Ibu Aam Kelas Menulis: P16


Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

Perkenalkan saya iksan dari Kebumen. Ijin bertanya;

_*Bagaimana mengatur waktu agar bisa menjadi penulis di sela-sela kesibukan rutinitas pekerjaan dan rutinitas kehidupan keluarga yang luar biasa padat?*_  terimakasih ibu... πŸ™πŸ™πŸ™. 

Wassalamu'alaikum wr. Wb.

[6/10 20.47] +62 853-1920-9113: Waalaikumsalam Pak Iksan


Cara mengatur waktu dalam menulis adalah membuat skala prioritas. Waktu selalu ada jika kita luangkan, maka hati kita jangan membuat alibi untuk tak ada waktu πŸ˜€ waktu subuh atau setelah solat tahajud adalah cara saya memenuhi skala prioritas. Bisa bapak terapkan πŸ˜€

[6/10 20.48] Ibu Aam Kelas Menulis: P18

Assalamualaikum


Kustiyah (Palangka Raya) gel 21

Pertanyaan: bgmn trik dan prosedur agar tulisan/artikel kita bisa diterima media lain (mis: kompasiana/kompas) ?

Waalaikumsalam


Buat akun di laman kompasiana, maka kita bebas menulis apapun πŸ™πŸΌ 

P19

Saya nelly dari banda aceh,  mau tanya,  untuk resume yang ada tertuang tulisan yang sama dengan bacaan kita,  apa boleh?

[6/10 20.51] Ibu Aam Kelas Menulis: P20

Hani Cahya Maulani dari Bandung Barat, gelombang 22

Bagaimana agar dalam menulis konsisten, kadang saya masih moody an dalam menulisnya?

[6/10 20.52] +62 853-1920-9113: Ini hampir sama bun. Jawabnya buat skala prioritas. Cara membangkitkan moody sudah saya bahas di atas. Menulis di kala fajar menimbulkan magnet ide yang mengalir

[6/10 20.52] Ibu Aam Kelas Menulis: P21


Assalamu'alaikum, mohon penjelasan tentang Parafrase, itu saja terimakasih, Widy Kaneko Putro. S.Pd, SMP Negeri 194, English Teacher. Maaf ada yang kelupaan, bagaimana masuk kedalam blogger2 yang ada ?

[6/10 20.53] +62 853-1920-9113: Waalikumsalam, semua blog bisa kita masuki dengan bebas pak, caranya daftar di akun blog yang tersedia bisa blogspot, wordpress, YPTD, kompasiana dll.

[6/10 20.54] Ibu Aam Kelas Menulis: P22


Nama :  Dhiah Rina Budhiarti

Alamat : Purworejo, Jawa Tengah

Gelombang : 21

Assalamu’alaikum wr. wb.

Terima kasih sudah diberi kesempatan untuk bergabung dan belajar menulis bersama narasumber-narasumber hebat. Saya sudah membuat blog tahun 2013. Dan saya lupa kalau sudah pernah membuat blog, sampai saya bergabung dalam grup ini dan diminta untuk membuat blog, barulah ingat bahwa dulu saya pernah menulis di blog, meski hanya sekedar tulisan – tulisan asal.

Bagaimana menumbuhkan kembali gairah untuk menulis ketika mood kita buruk? Bagaimana mengajarkan menulis khususnya untuk anak – anak Sekolah Dasar?

[6/10 20.57] +62 853-1920-9113: Waalikumsalam untuk moody sudah saya bahas di pertanyaan sebelumnya ya bunda.


Cara untuk membangkitkan gairah menulis di anak usia SD, adalah sajikan video berupa dongeng, kemudian suruh siswa untuk menuliskan tokoh, dan isi cerita, lambat laun pelan tapi pasti akan tumbuh gairah menulis. Tentu harus kita latih dulu keterampilan berbicaranya baru keterampilan menulis.

[6/10 20.57] Ibu Aam Kelas Menulis: P23

Assalamualaikum Bu

Ketemu kembali dg Yuli Tanjungpinang.

Bunda May, Yuli sampai malam ini masih menulis resume pertemuan 1 dengan tertatih-tatih.

Kemauan Yuli sangat kuat walaupun dg kondisi luar biasa yang tak berpihak. Mengatakan harus selesai, harus selesai...sangat gampang bila dibandingkan dengan menuliskan satu tulisan.

Untuk itulah Yuli pingin sekali mohon petunjuk dan kata kunci untuk kita bisa konsisten menulis dan selalu berhasil

Terimakasih Bunda.




Ibu Nora


[11/10 20.15] +62 812-7396-949: Kita mulai sesi tanya jawab dengan kode P1 artinya Pertanyaan 1. Mohon Bu Noralia beri kode “N” artinya Next untuk melanjutkan pertanyaan berikutnya. Terima kasih.

[11/10 20.15] +62 812-7396-949: P1

Daru, SD Pembangunanan Jaya, mohon ijin bertanya: saya suka menulis dan sering sekali ikut lomba karya ilmiah dan menulis karya ilmiah. Namun, hasil tidak pernah bagus. Saya tidak pernah menjadi finalis atau tulisan saya tidak lolos seleksi. Saya sampai hopeless namun takut patah semangat. Karena itu mohon advice ibu kiat supaya saya bisa menulis karya ilmiah yang bagus dan sukses...terima kasih πŸ™

Materi ke 10. Ngainun Naim

[25/10 20.08] Ibu Aam Kelas Menulis: P1


Assalamu'alaikum

Nama saya Romdiyah 

Dari kalibaru jakarta utara 

Pertanyaan 

Kunci menulis hingga bs menerbitkan buku solo agar tulisan dapat menarik pembaca dan tulisan kita tidak keluar dari tema. Langkah awal atau ada cintoh seperti kerangka menuliskah?

[25/10 20.28] Ibu Aam Kelas Menulis: wassalam. pertanyaan menarik bu Romdiyah. kunci utamanya adalah ATM; Amati, Tiru, dan Modifikasi. ambil buku, lalu cermati. itu kunci penting.

[25/10 20.28] Ibu Aam Kelas Menulis: P2


Ass...Perkenalkan saya Umi Agus Farida dari Kalsel dan terimakasih atas ilmunya pak, mohon izin bertanya πŸ™. Lebih mudah mana menulis di hp atau laptop dan bagaimana caranya agar istikomah dlm. menulis, terimakasih πŸ™

[25/10 20.28] Ibu Aam Kelas Menulis: Wass...setiap orang memiliki tradisi menulis yang khas. Saya punya guru yang nyaman menulis tangan. Ya, menulis tangan sampai hari ini. Tapi ada juga kawan yang nggak bisa menulis kalau tdk pakai laptop. Ada juga yang enjoy saja menulis di aplikasi ColorNote di HP. Intinya setiap orang memiliki CARA MENULIS YANG PALING NYAMAN. Soal istikomah, itu soal komitmen. Sebuah pendapat mengatakan bahwa awal mula kebiasaan itu dari PAKSAAN. Jadi awalnya harus dipaksa dulu. Nanti kalau sudah sering akan menjadi terbiasa. Salam, semoga sukses.

[25/10 20.28] Ibu Aam Kelas Menulis: Assalammualaikum Mbak Aam dan Pak Ngainun.senang bisa memgikuti diskusi di WAG Belajar Menulis Gel 21.

Saya Elok Dewi dari Padang.

Setelah membaca tipe kuadran menulis saya termasuk yang no dua.tidak mampu tapi mau .makanya saya selalu mengikuti pelatihan menulis.yang mau saya tanyakan

Ketikan keenam langkah sudah kita lakukan tapi keraguan dengan tulisan kita masih ada sehingga menghabat kita untuk menghasilkan karya.apakah langkah yang harus kita lakukan.

Mohon pencerahannya pak πŸ™πŸ™πŸ™terima kasih saya ucapkan .barakallah fii ilmi buat kita semua.

[25/10 20.28] Ibu Aam Kelas Menulis: Waalaikumsalam. Musuh terbesar menulis itu diri sendiri. Jika ingin sukses menulis maka kendalikan diri sendiri. Bangun rasa percaya diri. Dalam kaidah bahasa Arab disebutkan bahwa PERCAYA DIRI ITU DASAR SUKSES. Jadi abaikan segala keraguan. Kadang yang kita ragukan itu tidak sesuai dengan kenyataan. Misalnya, kita malu tulisan kita belum bagus. Padahal orang juga tidak menilai begitu. Kadang kita takut salah. Padahal, tidak ada yang menilai salah. Jadi, terus berproses. Lanjut.

[25/10 20.28] Ibu Aam Kelas Menulis: Saya memiliki kawan yang--mohon maaf--tulisannya tidak terlalu bagus. Tapi pedenya luar biasa. Sekarang bukunya sudah sekitar 60 judul. Bukunya bagus semua? Tidak juga. Tapi dia sudah menghasilkan buku banyak. Kawan yang nyinyir malah belum menulis satu pun buku.

[25/10 20.34] Ibu Aam Kelas Menulis: Terkait membaca, bisa cermati catatan sederhana saya.

[25/10 20.34] Ibu Aam Kelas Menulis: Terima kasih. Salam kenal. Membaca itu diawali dari rasa suka. Saya ingin memberi contoh pengalaman saat saya dulu sekolah menengah di asrama. Di depan asrama setiap pagi kami berebut membaca koran yang ditempelkan di kaca di depan asrama. Bagi penggemar olah raga, fokus utamanya ya berita olahraga. Begitu juga yang lain. Nah, peminat olah raga akan suka membaca koran, majalah, dan buku olahraga. Begitu juga bidang lainnya. jadi membangun minat membaca bisa dilakukan dengan MEMILIH BIDANG YANG DISUKAI. Setelah itu terkait strategi membaca. Saya membaca sedikit demi sedikit. Saya membaca dengan orientasi paham, bukan khatam.

[25/10 20.34] Ibu Aam Kelas Menulis: https://www.spirit-literasi.id/2020/10/membaca-bergizi.html.

[25/10 20.34] Ibu Aam Kelas Menulis: P5


*Hilman_Kep.Bangka Belitung*


Gurih, renyah, lezat, bergizi, ketagihan setiap saya membaca tulisan  Pak Dr. Ngainun Naim. 

Mohon maaf, Pak Doktor kalau makan seperti apa porsinya Pak....??

[25/10 20.39] Ibu Aam Kelas Menulis: Nulis buku juga begitu. Berkali-kali ditolak penerbit mayor, lama-lama ada juga yang terbit. Malah sekarang sudah puluhan.

[25/10 20.39] Ibu Aam Kelas Menulis: Ha ha ha bisa saja. Salam kenal. Saya makan seperti umumnya. Saya membaca tapi juga rekreasi. Saya nonton tivi, tapi juga menulis. Biasa saja. Tapi memang saya membaca dan menulis setiap hari. Ya, setiap hari. Saya menyukai tantangan. Dulu saya merintis karir menulis saat masih mahasiswa di awal tahun 1990-an. Saya berjuang menakhlukkan sebuah koran. Saya kirimi artikel yang berhasil saya buat. Tentu satu artikel butuh waktu lama untuk menyelesaikannya. Saya kirim 1 kali, ditolak. Saya kirim lagi, ditolak. Terus saya kirimi, eh akhirnya dimuat juga.

[25/10 20.39] Ibu Aam Kelas Menulis: Itu yang tadi saya sebut kuncinya ya pede saja

[25/10 20.39] Ibu Aam Kelas Menulis: Nulis artikel jurnal internasional setali tiga uang. Berpuluh artikel ditolak. AKhirnya tembus juga

[25/10 20.39] Ibu Aam Kelas Menulis: P6


Assalamualaikum, Pak.

Saya Susi, dari Kayu Agung, Sumatera Selatan.

Malam ini sungguh saya merasa seperti kuliah menulis 1 dan 2 lagi. Terimakasih untuk ilmunya.

Saya mau tanya, bagaimana caranya memotivasi diri dengan sangat kuat, agar mampu memaksakan diri untuk tetep Istiqomah menulis. Sebab, semangat ini sungguh datangnya naik turun, seperti kata Bu Aam di pembuka, bahwa rasa malas, rasa malas itu sering lebih menguasai. Sedangkan pembenarannya jg selalu, ada. Terimakasih.

[25/10 20.43] Ibu Aam Kelas Menulis: Inspirasinya dari pesantren. Dulu ada tulisan di dinding pesantren SUDAHKAH SHALAT HARI INI? Ini saya modifikasi untuk menulis.

[25/10 20.43] Ibu Aam Kelas Menulis: Wassalamualaikum Wr Wb. Ini pengalaman pribadi saya. Dulu saya juga tidak konsisten dalam menulis. Lalu ada momentum di mana saya menemukan pengalaman pribadi yang sungguh luar biasa. Tulisan sederhana yang saya buat ternyata dihargai baanyak orang. Sejak itu saya berjanji untuk menulis setiap hari. Ya, saya menulis setiap hari. Tapi tidak setiap hari saya unggah di blog. Saya menulis bermacam genre. Ada artikel jurnal ilmiah, ada artikel blog, ada esai di berbagai portal, ada resensi buku, laporan penelitian, dan banyak jenisnya. Saya menikmatinya. Saya tulis di kamar kerja saya: SUDAHKAH MENULIS HARI INI?

[25/10 20.43] Ibu Aam Kelas Menulis: Jadi bagi saya literasi itu jalan hidup.

[25/10 20.43] Ibu Aam Kelas Menulis: https://www.spirit-literasi.id/2021/09/literasi-sebagai-pilihan-hidup.html.

[25/10 20.43] Ibu Aam Kelas Menulis: P7


Assalamualaikum, saya Sudarwoto dari Tangerang. 

Pertanyaan saya, apa bedanya menulis sebuah buku dengan menulis pada suatu lomba menulis? Apakah ada hal khusus perbedaan dalam penulisannya? Terimakasih Bapak..πŸ™πŸ™

[25/10 20.46] Ibu Aam Kelas Menulis: Tentang lomba juga ada banyak macamnya.

[25/10 20.46] Ibu Aam Kelas Menulis: Waalaikumsalam. Tentu ada perbedaannya Pak. Menulis buku pun banyak jenisnya kok. Ada buku kumpulan esai. Ada buku kumpulan resume. Ada buku yang ilmiah murni penuh catatan kaki sehingga memusingkan yang membaca he he he. Nah, saya menganjurkan Bapak mencermati buku demi buku. Jadi membaca itu jangan hanya membaca, tetapi biasakan kita membangun sikap kritis. Lihat isinya, cermati dan pertanyakan.

[25/10 20.46] Ibu Aam Kelas Menulis: Ada warga peserta grup menulis yang saya cermati cukup sering menjadi juara

[25/10 20.46] Ibu Aam Kelas Menulis: Silahkan diikuti

[25/10 20.46] Ibu Aam Kelas Menulis: Lomba menulis sekarang ini cukup banyak kok

[25/10 20.46] Ibu Aam Kelas Menulis: Saya dulu cukup sering ikut walaupun menangnya jarang he he he

[25/10 20.46] Ibu Aam Kelas Menulis: Selamat mencoba Pak.

[25/10 20.46] Ibu Aam Kelas Menulis: Intinya orang akan disebut penulis kalau menulis.

[25/10 20.51] Ibu Aam Kelas Menulis: Karena sering menulis kadang kita disebut makhluk aneh

[25/10 20.51] Ibu Aam Kelas Menulis: https://www.spirit-literasi.id/2021/07/menulis-dan-makluk-aneh.html.

[25/10 20.51] Ibu Aam Kelas Menulis: P8

Assalamualaikum..Pak Ngainun Naim dan bu Aam..

sy Maryani dari Mempawah Kalbar

yang ingin sy tanyakan adalah bagaimana cara menimbulkan rasa percaya diri untuk agar bisa menulis dengan baik., karena kadang muncul dlm pikiran tidak percaya diri bahwa tulisan yang akan kita buat akan bermanfaat atau akan bagus seperti tulisan orang lain..

Terima kasih πŸ™

[25/10 20.51] Ibu Aam Kelas Menulis: Wassalam. Saya punya pengalaman rasa tidak percaya diri ketika artikel saya tidak juga dimuat di sebuah koran. Saya malu. Suatu ketika saya ikut seminar yang pembicaranya redaktur koran yang saya tuju. Saat jeda saya beranikan diri bertanya. Saya perkenalkan diri saya dan saya ceritakan pengalaman saya.

[25/10 20.51] Ibu Aam Kelas Menulis: Rupanya jawaban redaktur mengejutkan. Ia bilang ada puluhan artikel yang masuk. Jadi ia tdk ingat tulisan saya yang mana. Sarannya kirim saja terus.

[25/10 20.51] Ibu Aam Kelas Menulis: Itu yang saya ikuti.

[25/10 20.51] Ibu Aam Kelas Menulis: Saya pernah ditolak 10 kali untuk satu naskah buku saya

[25/10 20.51] Ibu Aam Kelas Menulis: Jadi ketidakpercayaan diri saya ternyata salah

[25/10 20.51] Ibu Aam Kelas Menulis: Awalnya saya putus asa

[25/10 20.51] Ibu Aam Kelas Menulis: Lalu saya beranikah diri memperbaiki dan mengirimkan ke penerbit berbeda

[25/10 20.51] Ibu Aam Kelas Menulis: Ternyata hanya dalam hitungan minggu naskah saya diterima

[25/10 20.52] Ibu Aam Kelas Menulis: Sejak itu rasa malu saya berkurang untuk urusan menulis he he he

[25/10 20.52] Ibu Aam Kelas Menulis: N

[25/10 20.52] Ibu Aam Kelas Menulis: Baik.. Materi yang luar biasa. Semoga spirit menulis kita makin berapi. Silakan closing statements saja dok

[25/10 21.03] Ibu Aam Kelas Menulis: Terima kasih. MARI MENULIS DAN TERUS MENULIS. MENULIS ITU MUDAH ASAL SUDAH TERBIASA

[25/10 21.03] Ibu Aam Kelas Menulis: Baik bapak ibu hebat yang masih ragu untuk menulis, ayo mulai rubah mainset kita kalau menulis itu sulit. Buatlah menjadi mudah, semudah kita buat status di medsos. Ayo mulai dari membuat resume dengan gaya sendiri. Jangan copy paste secara utuh perkataan narasumber namun kembangkan dan bidik sudut terbaik yang menggelitik dihati bapak ibu semuanya.

[25/10 21.03] Ibu Aam Kelas Menulis: Jangan malu, jangan takut, apalagi jangan rindu. Biar aku saja, karena rindu itu berattt. Yang tidak berat itu jika berusaha menulis resume malam ini juga. Maka, kita tidak akan punya hutang tulisan.

[25/10 21.03] Ibu Aam Kelas Menulis: Ayo luruskan niat, luangkan waktu untuk menulis dari 24 jam waktu yang kita miliki. Menulislah setiap hari untuk mengasah keterampilan kita

[25/10 21.03] Ibu Aam Kelas Menulis: Semoga narasumber malam ini, bisa membuka  jendela cakrawala dunia kita dan makin semangat menggapai mimpi terbitkan buku sendiri.



Materi 11


[27/10 20.08] Kanda Dail: P1 : Risda dari cilegon, biar cerita kita enak dibaca dan seru, apa triknya Pak?

[27/10 20.11] +62 817-5701-827: Terima kasih, Bu Risda. Salah satu trik agar cerita kita enak dibaca dan seru adalah melibatkan pembaca dalam tulisan kita. Teknik ini bisa menggunakan pakai _show don't tell_.

[27/10 20.13] Kanda Dail: P2 : bu anis dari pangkalpinang

Bismillah, Malam bpk momo ijin bertanya, bagaimana cara menemukan minat menulis kita ini sebenarnya dimana, fiksi, non fiksi atau lainnya karena saat mencoba semuanya selalu ingin menampilkan yg terbaik hanya tidak paham apakah sudah sesuai dengan bakat dan kemampuan saya? dan berharap bisa fokus hanya pada satu bidang yg mampu ditekuni sehingga optimal namun belum menemukannya? satu lagi ttg tips menentukan tema maksudnya dekat dg penulis dst...itu apa ya pak? terimakasi sarannya.

[27/10 20.15] +62 817-5701-827: Terima kasih, Bu Anis. _Passion_ terhadap jenis tulisan akan kita temukan seiring waktu. Memang tidak serta merta, tetapi butuh proses. Yang bisa mengetahuinya ya saat kita bisa menyadarinya kita lebih suka pada jenis tulisan yang mana. Terkait tema yang dekat dengan penulis, kita ambil contoh seorang guru, tentu akan lebih mudah menuliskannya jika kita membuat cerita fiksi tentang guru dan murid.

[27/10 20.16] Kanda Dail: P3 : Saya Mulyanita dari Bekasi

Izin bertanya pak. Apakah di semua bentuk cerita fiksi harus memiliki 5 unsur cerita? Krn fiksimini itu kan sedikit ya kata-katanya ya pak. Terima kasih atas penjelasannya

[27/10 20.18] +62 817-5701-827: Terima kasih, Bu Mulyanita. Iya, Bu. Meskipun fiksimini sangat singkat tetapi idealnya harus ada unsur-unsur tersebut.

[27/10 20.19] Kanda Dail: P4 : sy Maryani dr Mempawah, Kalbar . sy termasuk penggemar cerita fiksi..Pak.. 🀭 Yang sy tanyakan adalah bagaimana menulis cerita fiksi yang terinspirasi dari pengalaman hidup kita tetapi tidak tampak seperti kita menceritakn kisah kita itu.. Makasih pak.. πŸ™

[27/10 20.21] +62 817-5701-827: Terima kasih, Bu Maryani. Itulah okenya menulis cerita fiksi. Kita sebagai penulis bisa numpang curhat lewat tulisan. Agar 'sembunyi' lebih aman, kita bisa mengganti tokoh, latar atau sudut pandang. Kita pakai temanya saja kemudian tambahkan bumbu-bumbu penyedap biar lebih dramatis dan enak dibaca

[27/10 20.22] Kanda Dail: P5 : Assalamualaikum  pak Domo yg luar biasa. Saya Widya

Dalam cerpen banyak  penulisan cerpen yg baik, terutama pada pe Saat saya membaca novel,  terkadang saya seolah ikut masuk kedalam cerita. Rasa sedih, takut, bahkan seolah ikut dalam petualangan si tokoh cerita yg seperti nyata. Sensasi ini menimbulkan ketagihan untuk membacanya.  Bagaimana caranya menuliskan cerpen dengan sensasi seperti   itu? Apa ada triknya

[27/10 20.24] +62 817-5701-827: Terima kasih, Bu Widya. Seperti yang sudah saya singgung pada jawaban sebelumnya, yaitu terkait dengan teknik _show don't tell_. Jadi kalau misalnya kita menggambarkan tokoh sedang sedih, kita bisa menuliskan sedihnya seperti apa tanpa harus menuliskan langsung bahwa tokoh sedang sedih. Namun, dari tulisan kita, pembaca tahu bahwa tokoh kita sedang sedih. Ini memang tidak mudah. Membutuhkan kebiasaan terus mengasahnya dengan cara terus belajar menulis.

[27/10 20.24] Kanda Dail: P6 : Assalamualaikum Pak Momo dan Pak Dail.

Saya Susi, dari Kayu Agung, Sumatera Selatan.

Saya belum mengerti tentang premis, dlm bahasa sederhana apa sih premis itu, dan bagaimana kedekatannya dengan tema. Kemudian, dalam pengembangan cerita, seberapa jauh kita bisa menciptakan alur tambahan yang membawa pembaca pada tokoh baru dan konflik yg terjadi pada tokoh itu?

Apakah setiap masalah yang dialami tokoh, harus diselesaikan? Terima kasih, atas pencerahannya Pak. Wassalamu'alaikum

[27/10 20.28] +62 817-5701-827: Terima kasih, Bu Susi. Premis secara sederhana adalah ringkasan cerita utuh dalam satu kalimat. Artinya hanya dengan membaca premis, kita bisa mengetahui cerita secara keseluruhan. Misalnya novel Harry Potter. Premisnya adalah seorang anak yang pandai sihir harus berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian dunia. Kedekatan premis dengan tema, premis adalah pengembangan tema. Alur tambahan bebas ditambahkan asal sesuai dengan outline atau kerangka karangan yang sudah kita susun. Setiap masalah tokoh harus selesai. Hal ini karena ini merupakan syarat sebuah cerita.

[27/10 20.29] Kanda Dail: P7 : Saya Firdi dari Kutai.

Ijin bertanya, apa pendapat bapak ada orang yang mengatakan bahwa kitab suci termasuk alquran itu kisah fiksi?

Terima kasih

[27/10 20.34] +62 817-5701-827: Terima kasih pertanyaannya, Pak Firdi. Maaf sebelumnya terkait hal ini saya pribadi tidak bisa berpendapat. Namun, kalau menurut saya pribadi sih terkait cerita fiksi bisa banget dikaitkan dengan nilai-nilai agama, misalnya terkait dengan tuntunan ibadah yang bisa menjadi tema tulisan cerita fiksi.

[27/10 20.35] Kanda Dail: P8 : Sebelumnya Terima kasih atas kesempatan ini

Perkenalkan nama lengkap saya syarifa pua djiwa mahasiswa unusia jakarta smstr 7

Saya ingin Bertanya kepada bapak pemateri, 

Pertanyaan nya : ketika sy membuat tulisan fiksi, namun tidak berdasarkan unsur-unsur dlm penulisan cerita fiksi apakah itu bisa di sebut sebagai sebuah cerita dan apakah bisa di publikasikan,? 

sedangkan tulisan saya tdk berdasarkan unsur-unsur yg sprti bapak jelaskan. Sebelum nya sy trmasuk org yg suka berimajinasi dan menuangkan ide dan gagasan sy dalam tulisan, salah satunya membuat puisi, dan cerita2 fiksi berdasarkan imajinasi saya. Mohon penjelasan nya Bpk pemateri

[27/10 20.37] +62 817-5701-827: Namanya saja unsur pembentuk. Kalau kurang salah satu artinya cerpen tersebut belum utuh sebagai sebagai cerpen. Perkara publikasi adalah hak masing-masing penulis. Namun, setidaknya dengan berani publikasi akan mendapat masukan perbaikan.

[27/10 20.38] Kanda Dail: P9 : Saya Nita dari Batam.

Mengapa cerita korea lebih digemari anak dan remaja kita masa kini?. Bagaimana upaya kita supaya mereka bisa suka ke cerita karya bangsanya ?

[27/10 20.41] +62 817-5701-827: Terima kasih, Bu Nita. Menurut saya karena tema drama Korea sangat dekat dengan kehidupan anak dan remaja masa kini. Upaya kita ya berusaha menghasilkan cerita fiksi yang lebih menarik bagi anak dan remaja. Dengan pendekatan pada hal-hal keseharian dan konflik-konflik yang seru akan membuat mereka suka pada cerita karya anak bangsa.

[27/10 20.42] Kanda Dail: P10 : ani dari klaten 

Ijin bertanya, dulu saya suka baca nover layar terkembang, di bawah lindungan Kabah, siti Nurbaya, dan banyak lagi. 

Sekarang novel apakah yang paling diminati pak? 

Adakah karya Bapak yang juga bisa di share ke kami, siapa tahu kami minat?

[27/10 20.49] +62 817-5701-827: Terima kasih, Bu Ani tetangga kabupaten saya. Hehe. Novel sekarang trennya roman dan horor. Roman karena memang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Karya saya bisa diintip di www.eigendomo.com, ya, Bu.

[27/10 20.49] Kanda Dail: P11 :  saya Hari dari bogor

Cerita Harry potter pernah merajai.di semua negara anak dan remaja bahkan dewasa membacanya. 

Apakah yang menurut bapak, menjadi penyebab buku cerita fiksi tersebut sangat best seller?

[27/10 20.50] +62 817-5701-827: https://eigendomo.com/karya-bianglala/

[27/10 20.51] +62 817-5701-827: Terima kasih, Pak Hari. Kalau menurut saya di samping teknik penulisan yang menarik memang temanya pas dan cocok dibaca oleh semua umur.

[27/10 20.52] Kanda Dail: P12 : Saya Lisa dari Jabar

Apa manfaat yang bapak rasakan dengan jadi penulis cerita Fiksi ?

[27/10 20.54] +62 817-5701-827: Terima kasih, Bu Lisa. Manfaat yang saya rasakan selain 'koin' juga 'poin'. Manfaat 'koin' adanya royalti penerbitan buku fiksi. Sedangkan 'poin' adalah bisa berbagi dan belajar menulis fiksi dari teman-teman lainnya.

[27/10 20.57] Kanda Dail: Belum ada masuk lagi pak , tapi tampaknya pas dengan sesi tanya jawab juga. Jam sudah menunjukan pukul 20;58

[27/10 20.58] +62 817-5701-827: Baik, Pak Dail. Mungkin sekaligus sebagai penutup, ya

[27/10 20.58] Kanda Dail: Ass...terimakasih atas ilmu yang diberikan πŸ‘πŸ€²πŸ™Saya Umi A.F izin bertanya pak. Pak saya sulit membuat Alur menulis cerpen yang runtut, bagaimana caranya pak, terimakasih πŸ™

[27/10 20.59] Kanda Dail: kita jawab pertanyaan pamungkas dari bu Umi

[27/10 20.59] +62 817-5701-827: Terima kasih, Bu Umi. Membuat alur cerpen ada baiknya terlebih dahulu membuat outline atau kerangka karangan. Hal ini akan memudahkan kita dalam mengembangkan alur dalam cerpen.

[27/10 21.01] +62 817-5701-827: Baik, Bapak/Ibu. Sekian materi berbagi dari saya malam ini. Besar harapan saya memberikan manfaat untuk kita semua. Terima kasih untuk kebersamaannya. Mohon dimaafkan untuk kekurangan dan kesalahan.

[27/10 21.01] +62 817-5701-827: Akhir kata, *belajar terus, seterusnya pembelajar*

[27/10 21.02] Kanda Dail: Wa alaikum salam. Terima kasih nbanyak pak Momo DM. Barokallahu lakum.H

29/10 18.44] Ibu Aam Kelas Menulis: Tidak hanya buku fisik, Penerbit Mayor juga menyediakan Buku digital (e-books)

[29/10 18.49] Ibu Aam Kelas Menulis: Program buku ini bekerja sama dengan Ekoji Channel yang mewajibkan peserta memilih salah satu video yang ekoji siapkan sebagai judul bapak ibu nanti

[29/10 18.51] Ibu Aam Kelas Menulis: Cara memilih Judul Buku dari Sesi Ekoji Channel


https://youtube.com/shorts/JIahtF4Q19E?feature=share

[29/10 18.57] Ibu Aam Kelas Menulis: Setelah memilih salah satu judul dari Prof. Ekoji, kembangkan dan buat TOC(Table Of Content) atau daftar isinya yang memuat 5W +1 H

[29/10 18.59] Ibu Aam Kelas Menulis: Profil Prof. Ekoji


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Richardus_Eko_Indrajit

[29/10 19.02] Ibu Aam Kelas Menulis: 1 | Selamat malam seluruh guru-guru hebat seantero nusantara. Salam jumpa dengan saya, Eko Indrajit.

[29/10 19.03] Ibu Aam Kelas Menulis: 2 | Sungguh merupakan kehormatan saya diberikan waktu untuk sharing ke anda semua, mengenai KIAT MEMBUAT BUKU MAYOR

[29/10 19.04] Ibu Aam Kelas Menulis: 3 | Yang akan saya sharingkan adalah pengalaman nyata yang semuanya dimulai dari sesi WA seperti yang sekarang dilakukan tahun lalu. Bu Aam adalah salah satu yang turut bersama-sama mengalaminya.

[29/10 19.04] Ibu Aam Kelas Menulis: 4 | Pada saat itu, satu setengah tahun yang lalu kurang lebih, saya diminta untuk sharing di wa caranya menjadi seorang penulis yang handal.

[29/10 19.04] Ibu Aam Kelas Menulis: 5 | Kebetulan ketika itu saya sudah menulis buku kurang lebih 50 buah dan ratusan tulisan baik yang bersifat populer maupun akademis.

[29/10 19.05] Ibu Aam Kelas Menulis: 6 | Di sela-sela akhir acara, saya merasakan ada getaran dari guru-guru yang sangat merindukan dapat menjadi penulis dan menerbitkan bukunya. Saya tangkap dari pertanyaan dan diskusi yang berlangsung.

[29/10 19.07] Ibu Aam Kelas Menulis: 7 | Melihat adanya semangat tersebut, saya meluncurkan tantangan kepada mereka: "Siapa yang mau menulis bersama saya dalam waktu 2 minggu, dengan kemungkinan dipublikasikan oleh penerbit?" - banyak orang terkejut dan menanyakan cara dan kemungkinan melakukannya.

[29/10 19.07] Ibu Aam Kelas Menulis: 8 | Pada saat itulah saya jelaskan caranya. Berikut adalah tahap-tahap yang saya minta mereka untuk melaksanakannya dalam dua minggu.

[29/10 19.09] Ibu Aam Kelas Menulis: 9 | 

[29/10 19.19] Ibu Aam Kelas Menulis: 20 | Sekarang saatnya saya berhenti sharing dan menjawab pertanyaan anda. Ditunggu ya pertanyaannya....

[29/10 19.19] Ibu Aam Kelas Menulis: 18 | Kejutan terakhir terjadi di pertengahan tahun, ketika salah satu buku tersebut dinobatkan menjadi JUARA PERTAMA buku terbaik versi Perpustakaan Nasional untuk kategori PJJ. Buku tersebut menyisihkan ratusan buku lainnya yang ditulis oleh para penulis handal. Sungguh suatu mukjijat yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.

[29/10 19.19] Ibu Aam Kelas Menulis: 19 | Demikianlah cerita awal dari kisah yang pernah terjadi sehingga kemudian oleh Oom Jay dijadikan sebagai judul pelatihan: "KIAT MENULISKAN BUKU MAYOR DALAM WAKTU RELATIF CEPAT"

[29/10 19.19] Ibu Aam Kelas Menulis: Baik prof, izinkan Aam mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Mimpi Aam menembus penerbit mayor akhirnya tercapai.. Sungguh terharu prof😭😭😭😭

[29/10 19.26] Ibu Aam Kelas Menulis: hehehe... you deserve it bu Aam, anda adalah penulis yang hebat

[29/10 19.26] Ibu Aam Kelas Menulis: Terima kasih Prof. Sungguh pipi ini tak kuasa menahan derasnya bulir putih. Sangat bangga sekaligus bahagia. Akhirnya buku saya bisa mejeng di Gramedia. Benar kata Buya Hamka.  Menulislah, maka biarkan tulisanmu menemui takdirnya. 😭😭😭😭

[29/10 19.26] Ibu Aam Kelas Menulis: P1


Rusmana Jakarta

Gel 21

Asslamualikum warrohmatuulohi wabbrrokatuh. 


1. Bu Aam izin bertanya dengan ibu dalam menulis 1 /2 minggu bagaimana dengan pekerjaan ibu ? 


2. Dengan penulis pemula, apa yakin bisa?


3. pertanyaan sama Prof .apa yang memberikan ke yakinan pada penulis pertama ,bisa terbit buku ?

[29/10 19.35] Ibu Aam Kelas Menulis: P1 | Nah ketiga pertanyaan ini lebih baik dijawab langsung oleh Bu Aam, yang ketiga awalnya juga pasti ragu-ragu dan tidak yakin. Silahkan Bu Aam sekarang sharing untuk menyemangati teman-teman.

[29/10 19.35] Ibu Aam Kelas Menulis: J1


Terima kasih untuk Pak Rusmana. 


1. Saya membuat strategi  SKALA PRIORITAS, artinya kita membuat target, pekerjaan mana dulu yang paling mendesak dan harus diselesaikan. Pastinya semua pekerjaan memiliki deadline (tenggat waktu) yang berbeda. Maka, saya selesaikan satu persatu tugas tersebut dan menikmatinya tanpa beban.


2. Saya awalnya ragu, tidak PD, namun keinginan dan motivasi kuat bahwa saya bisa dan mampu menulis, akhirnya memberanikan diri mengikuti tantangan menulis satu minggu. Caranya 1 hari menulis 1 BAB,  25 halaman A5, 5 hari sudah 125 halaman. Hari ke 6-7 untuk swasunting. 


3. Prof. Eko selalu menyemangati kami agar menyelesaikan setiap tantangan dengan serius.  Cari referensi sana sini. Prof Eko selalu mendampingi dan memberikan tantangan di setiap Bab. Selanjutnya, naskah saya kirimkan ke Prof. Eko dan akhirnya lolos tanpa revisi.

[29/10 19.38] Ibu Aam Kelas Menulis: P2


Selamat malam, Prof

Saya, Susi dari Kayuagung, Sumatera Selatan. Gelombang 21. 


Izin bertanya, biasanya hal apa saja yang membuat penerbit mayor menjadi tidak tertarik pada tulisan kita. Lalu, bagaimana menyikapi hal itu. Dan, apa kiatnya bagi penulis pemula untuk mengetahui " selera" penerbit mayor dalam menerbitkan sebuah buku agar laku dijual. Terima kasihπŸ™

[29/10 19.41] Ibu Aam Kelas Menulis: P2 | Dear Bu Susi, terima kasih untuk pertanyaannya. Banyak yang menanyakan hal ini. Pada dasarnya setiap penerbit mayor memiliki kriteria masing-masing dalam menilai naskah yang diajukan layak terbit atau tidak. Misalnya adalah seberapa menariknya JUDUL atau TOPIK yang sedang dibahas? Topik yang sedang trend dan dibicarakan orang biasanya sangat menarik bagi mereka. Contoh lain adalah seberapa DIKENAL para penulisnya? Di siniliah peran saya membantu mengangkat Bu Aam karena beliau belum terbiasa menulis. Dengan adanya saya sebagai penulis kedua, maka meningkatkan ketertarikan dan daya jual buku tersebut. Ini adalah contoh bagaimana penerbit mayor menerapkan krtieria yang ada...

[29/10 19.44] Ibu Aam Kelas Menulis: 21 | Saya juga awalnya menulis bukan karena kehendak pribadi, tapi karena ingin menolong orang lain. Hal tersebut dimulai pada tahun 1998, ketika krisis terjadi di Indonesia.

[29/10 19.44] Ibu Aam Kelas Menulis: P3


Hilman_Kep.Bangka Belitung. Gelombang 22


Prof... Saya type orang yang mudah terpengaruh dengan keberhasilan orang, suka iri, termasuk iri ingin jadi penulis. 

Tapi terlalu banyak mimpi, ingin jadi ini ingin jadi itu, akhirnya jadi Penulis tidak pernah terwujud. 

Gimana ya Prof. Caranya bisa fokus menjadi penulis?

[29/10 19.47] Ibu Aam Kelas Menulis: P3 | Cara mewujudkan mimpi itu mudah pak Hilman, yaitu segera BANGUN dari tidur, dan langsung menulis. Pepatah mengatakan "ala bisa karena biasa". Menulis itu harus dilatih. Mulailah menulis hal-hal yang anda senangi, taruhlah di blog anda. Misalnya anda menyukai sepakbola, maka menulislah satu hari satu kisah mengenai sebuah klub sepak bola. Paling tidak anda tulis dua halaman. Berarti dalam satu bulan, anda sudah akan punya 60 halaman bukan? Dan dalam tiga bulan sudah ada 180 halaman buku mengenai "Profil Klub Sepakbola Kelas Dunia" - untuk diterbitkan.

[29/10 19.50] Ibu Aam Kelas Menulis: 21 | Saya juga awalnya menulis bukan karena kehendak pribadi, tapi karena ingin menolong orang lain. Hal tersebut dimulai pada tahun 1998, ketika krisis terjadi di Indonesia.

[29/10 19.50] Ibu Aam Kelas Menulis: 22 | Waktu itu mahasiswa S2 yang diharuskan membeli buku-buku internasional tidak mampu lagi karena dolar yang meroket.

[29/10 19.50] Ibu Aam Kelas Menulis: 23 | Kemudian seorang mahasiwa datang ke saya dan menyampaikan ide brilian: "Pak Eko, bagaimana kalau Bapak membuat tulisan isinya adalah ringkasan buku-buku luar negeri yang mahal itu?". Akhirnya saya ke perpustakaan, mengambil 10 buku, membacanya, dan menuliskannya dalam bentuk bunga rampai. Jadilah buku saya yang pertama. Mahasiswa pun senang, tidak perlu membeli buku luar negeri yang mahal, melainkan membeli buku saya.

[29/10 19.54] Ibu Aam Kelas Menulis: P4


Selamat malam Prof. Eko. Saya Lilis Ika Herpianti Sutikno

Alumni Lomba Guru Tingkat Nasional *My Teacher My Hero Award Indonesia Digital Learning Tahun 2015*


Saya menang kategori 2 waktu itu di geger kalong Bandung.


Puncak acara di Stadion Bung Karno Jakarta.


Tantangan Prof. Eko kereen sekali. Saya ingin coba. Tapi apakah harus saat ini Prof?...


*Sebab saat ini saya sedang Diklat Calon Kepala Sekolah di Kabupaten Kupang, sampai 17 Desember 2021*



Jika saya memenuhi tantangan ini tetapi awal tahun bisa Prof?...



Terima kasih Prof. Eko


Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, S.H

SMPN 2 Nekamese

Kab. Kupang - NTT

[29/10 19.54] Ibu Aam Kelas Menulis: Siaaap Prof. Eko

Saya ingin belajar dan diajar lagi oleh Prof. Eko seperti dulu jadi Peserta Sekolah Abad 21πŸ™


*Maaf Bu Aam*

πŸ™πŸ™

[29/10 19.54] Ibu Aam Kelas Menulis: P4 | Wah mbak Lilis, apa kabarnya? Boleh dong, Awal tahun nanti saya rencana akan buat ajakan menulis kembali teman-teman guru. Anda daftar ya?

[29/10 19.54] Ibu Aam Kelas Menulis: 24 | Manfaat menulis itu banyak sekali. Pertama, kita akan dikenal banyak orang. Semakin dikenal banyak orang, semakin lancar rejeki yang menghampiri kita. Kedua, ada pemasukan tambahan, bukan saja dari royalti, tapi dari berbagai seminar atau lokakarya yang diselenggarakan untuk menjelaskan topik yang kita tulis. Ketiga, bisa jalan-jalan keliling Indonesia gratis, karena banyak orang yang ingin kita berbicara di tempat mereka. Keempat, kita akan dikenal sepanjang masa (hidup 1000 tahun lagi) karena karya tulisan kita akan tetap melekat di dunia siber.......

[29/10 20.06] Ibu Aam Kelas Menulis: P5


Assalamu'alaim wr wb 

Nama saya Romdiyah 

Dari kalibaru jakarta utara Gelombang 22



Apakah saat tulisan kita diterima penerbit andi dan bisa berkolaborasi dengan bapak prof. jika langkah2 di atas kita ikuti bagaimana cara bergabungny prof..  Serta apa kriteria judul buku ditentukan atau buat sendiri

[29/10 20.06] Ibu Aam Kelas Menulis: P5 | Halo Romdiyah. Nah, teman-teman, nanti akan ada tantangan baru dari saya di Bulan Januari. Modelnya serupa tapi agak berbeda. Nah jika anda tertarik untuk mengikutinya, daftar ke bu Aam. Tantangan ini akan saya luncurkan di ulang tahun saya tanggal 24 Januari 2022. Tertarik? Daftarkan diri ke bu Aam ya...

[29/10 20.06] Ibu Aam Kelas Menulis: P6 | Nah kalau pertanyaan ini paling tepat yang bisa menjawab adalah Bu Dwinita, dari Penerbit ANDI yang ada di ruangan ini juga. Bagaimana bu Dwinita atau mas Joko bisa menjawab pertanyaan Sdr Arham dari Palu?

[29/10 20.06] Ibu Aam Kelas Menulis: P6


Bu Aam,,,,, Nama Saya Arham Asal Palu Sulawesi Tengah BM Gel 21 ingin bertanya terkait materi yang disampaikan dalam grou,,,,Dalam menerbitkan buku mayor sungguh memiliki banyak kerumitan apalagi naskah cerita anak yang memerlukan waktu lebih lama, karena harus digambar dulu /ilustrasi. untuk penerbit saja  biasanya mereka mencetak buku sekitar 1500-2000 eksempler sekali cetak. Cetak banyak pastinya membutuhkan banyak biaya dong. Makanya mereka harus yakin dulu dengan naskah yang akan diterbitkan. Biasanya mereka melakukan survey pasar dan melihat peluang. Pokoknya pertimbangannnya makin  banyak, karena kan biayanya tidak murah untuk menerbit satu buku, pertanyaan saya bagaimana kiat atau strategi percetakan dalam hal membuat konsumen tidak kecewa ? Terima Kasih bu Aam

[29/10 20.08] Ibu Aam Kelas Menulis: P6 | Sambil menunggu jawaban dari Penerbit ANDI, silahkan Sdr Arham melihat video ini, berisi presentasi saya dan Penerbit ANDI yang berisi cara mencari dan menentukan judul yang bagus dan layak terbit: https://www.youtube.com/watch?v=17v72RUhZIY&t=981s

[29/10 20.16] Ibu Aam Kelas Menulis: Menurut Pak Joko, jawabannya ada di video dan link blog yang Aam _share_ barusan. Semoga bermanfaat ya



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi

Selamat Jalan Eril ( Sang Calon Pemimpin Masa Depan itu lebih dulu pulang )

Mengelola Majalah Sekolah