Terbanglah Kepak Sayap Penaku.

 

 

Menjadi seorang penulis adalah sebuah cita-cita saya yang tertunda. Semasa SD saya suka sekali dengan pelajaran Bahasa Indonesia, di mana guru sering memberikan tugas mengarang bebas, nilai saya dalam mengarang bebas tidak pernah kecil, setidaknya mendapat nilai Tujuh sampai sembilan, selain mengarang saya juga sangat suka membaca, kebetulan Abah adalah seorang ayah yang sangat memperhatikan pendidikan anak anaknya, terbukti saya banyak Mendapatkan buku buku pelajaran dan cerita milik Kaka yang ahirnya menjadi warisan saya baca dan saya gunakan, oiya kebiasaan saya juga saat kecil merangkum atau meresume pelajaran sehingga memudahkan saya dalam menghafal atau mengulang pelajaran. Hobi saya membaca berlangsung hingga kuliah, meski agak terbatas pada mata kuliah saja, sempat di semester pertama saya masuk kelas menulis asuhan Gola gong, sayang hanya berlangsung beberapa pertemuan karna adaptasi selaku mahasiswa baru sehingga tidak mampu membagi waktu. 

Sering sekali saya berimajinasi merangakai ide sebuah cerpen namun sayang tak pernah mampu saya tuangkan meski hanya satu bait Tulisan.  Selama kuliah dengan mengambil jurusan PGPAUD saya sempat bertekad untuk menulis buku suatu hari kelak, agar saya memiliki kontribusi dalam dunia pendidikan, karena saya juga bergerak dalam bidang lingkungan, selaku pegiat sampah dan pegiat maggoter, saya juga ingin menulis buku tentang budidaya maggot dalam bentuk Ebook, karna saat ini dunia interprainer dan kedaulatan pangan adalah solusi kesejahteraan. Dan saya berharap buku saya menjadi salah satu ladang amal. Iya saya akan menulis,  kelak, entah kapan ?  tidak pernah saya dapatkan jawaban. Hingga akhirnya cita-cita hanya tinggal angan, saya tidak tahu kapan saya akan memulai tulisan.

Hingga pada suatu hari guru saya yang terkenal inspiratif, penuh semangat, berprestasi dan selalu menjadi pembelajar, yaitu Bapak Dail Ma'ruf., M.Pd sering sekali memberi motivasi dan stimulus tentang menulis, dengan keberadaan saya yang terbatasi oleh aktifitas domestik, saya masih enggan dan beralasan, namun akhirnya saya berfikir kalo tidak sekarang kapan lagi ?  Akhirnya langkah awal menuju cita-cita saya mulai. Sehingga pada suatu hari Pak Dail  mengirimi sebuah tautan kelas belajar menulis asuhan om Jay, tanpa buang waktu saya bergabung masuk Grop, dan mengikuti opening.

Awal masuk Grop ada arahan bahwa peserta wajib memiliki atau membuat blog, sebagai sarana dan media pembuatan resume, saat itu selaku penulis pemula dan tidak pernah berinteraksi dengan blog, tentu saja saya kebingungan, dengan beberapa panduan justru semakin tidak faham, namun rupanya Allah memberikan kemudahan, melalui opening Ceremini via zoom saya membranikan diri bertanya mohon solusi untuk pembuatan blog, direspon dengan baik dan menjadi solusi yang sangat mudah dari ibu Aam Nurhasana, baliau mengirimi saya wa berisi arahan singkat untuk klik bloger.com sampai hari ini wa tersebut tidak pernah saya hapus karna menjadi kunci sekali klik saya langsung masuk blog milik saya. Sejak saat itulah saya memiliki blog pribadi.

Sejak menulis resume pertama hingga ke dua satu ini saya telah mempraktekkan petuah Om Jay "menulislah setiap hari dan buktikan apa yang akan terjadi" saya telah menulis 40 tulisan termasuk 21 resume dan  merasakan manfaat blog bahwa : 

1. Blog adalah sebuah brankas,  tempat penyimpanan yang tidak memiliki batas kapasitas dan waktu,

 2. Tempat menyimpan fail-fail penting  yang tak kan lekang dimakan usia., 

 3. Blog adalah buku harian, dengan  blog kita bisa menulis setiap hari, menulis apa pun yang kita kuasai dan sukai.

4. Blog sebagai sarana melatih dan meningkatkan kualitas menulis diri

5. Dan yang paling penting bagi saya blog adalah awal dari jalan menuju cita-cita saya menjadi seorang penulis yang memberikan kebermanfaatan kepada Ummat.

6. Blog adalah solusi.

Dulu.saya ingin sekali mengabadikan memori dan kisah tentang Abah dan mamah, agar ia Tek lekang waktu, saya sempat kebingungan, kisah tentang Abah dan mamah saya simpan sepenggal demi sepenggal di dalam FB, namun seiring waktu jejaknya hilang, dengan blog ini saya sepeti menemukan solusi. Ah kenapa baru sekarang saya mengenal blog ? .

Pada materi perdana Kelas belajar menulis PGRI asuhan om Jay, kami dipertemukan dengan tokoh teladan sebagai Narasumber, melalui pesan suara kelas wag beliau adalah Tokoh bunda yang sangat produktif di usia senja, ceria penuh semangat dan dedikasi tinggi serta segudang prestasi. Beliau adalah ibunda  Dra. Sri Sugiastuti., M.Pd. yang lebih dikenal dengan panggilan ibu kanjeng. Pada materi yang beliau sampaikan sungguh syarat akan makna dan yang paling membuat saya berkesan dan tertanam dalam hati menjadi motivasi adalah alasan yang sangat indah Menajdi landasan visi misi ibu kanjeng dalam menulis yaitu : 

 Mengapa kita harus menulis ? Karena 

1. Perintah Allah. Adalah sesuai perintah Allah bahwa RosullAllah SAW diberikan tugas Wahyu pertama dengan perintah membaca dan menulis .  Al Alaq 1-5.

2. Perintah Rosul. Hadist yang menganjurkan bahwa muslim yang baik adalah muslim yang banyak memberikan manfaat. 

3. Teladan para sahabat.

"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib.

"Kalau engkau bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis". - Imam Al-Ghazali

4. Sebagai Amal jariyah. bahwa tulisan yang kita buat menjadi bermanfaat bagi banyak orang yang membutuhkan. 

5. Sebagai individu. Sebagai bukti sejarah bahwa dengan menulis kita telah menoreh sejarah dan artifak  nyata sebuah karya tulis bermanfaat yang bisa kita wariskan kepada anak cucu. 

Selanjutnya ibu kanjeng membagikan tips Bagaimna caranya kita bisa menulis ? 

1. Dengan terus belajar dan latihan. 

Menulis setiap hari, menulis apa saja, menulis apa yang dilihat dan dirasakan.

2. Mengikuti beberapa training kelas menulis yang banyak dilaksanakan di berbagai daerah melalui ofline maupun online seperti mengikuti pelatihan menulis yang diadakan oleh Belajar Menulis PGRI. 

3. Banyak bertanya. Penulis tidak akan menjadi handal jika hanya menulis saja, menyimak dan bertanya atau menyimak pertanyaan dan mempelajarinya untuk memperbaiki kualitas tulisan.

4. Bergurulah kepada penulis.

Menjadikan penulis-penulis handal sebagai contoh teladan, mengambil mereka sebagai motivator dan sebagai guru untuk membimbing langkah kedepan.

Kapan kita menulis ? 

Secepatnya mulai saat ini dari hal yang sederhana dan mudah, serta  orisinil sebagai karya nyata kita.

Langkah-langkah menjadi  penulis yang baik yaitu 

1. Membaca

2. Berdiskusi 

3. Melihat dan merasakan

4. Bergaul atau bersosialisasi.

 Mungkin cita dan asa saya masih belum tercipta sebagai seorang penulis buku, namun dengan mengambil keputuntusan dan langkah  yang tepat, bergabung dengan kelas Belajar Menulis PGRI, tekad saya menjadi bulat, dimulai dari sekarang saya akan terus menulis dan karya saya berupa buku akan tercipta dalam waktu dekat. In sya Allah.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi

Selamat Jalan Eril ( Sang Calon Pemimpin Masa Depan itu lebih dulu pulang )

Mengelola Majalah Sekolah