KONSEP BUKU NON FIKSI
Materi ke :.15
Moderator : Mis Phia
Narasumber : Musiin., M.Pd
Tema :.Konsep Buku Non Fiksi.
Pertemuan malam ke 15 dibuka oleh sapaan hangat mis Phia, moderator cerdas yang cantik dan selalu menarik, penuh semangat ceria dan bahagia. kami disapa dengan sapaan penuh motivasi menambah semangat diri "selamat malam bapak dan ibu hebat, penulis terkenal masa depan dari seluruh Indonesia' demikian sapaan mis Phia. Sapaan serta sambutan yang menambah semangat untuk menyimak dan mencatat ilmu yang bermanfaat, kehadiran narasumber menambah Hidmat malam yang hangat, disela-sela baktinya kepada ibunda, narasumber berbagi tak lupa jua berdoa .
Malam ini Mis Phia kembali membersamai sebagai Moderator untuk memandu materi "Konsep Buku Non Fiksi*" materi ini akan dibedah bersama seorang narasumber yang hebat. Seorang ibu yang sangat suka membaca, travelling dan memasak, baliau adalah seorang guru dan dosen, praktisi sekaligus teknisi, juga seorang founder Organisasi Masyarakat.
Beliau seorang pegiat sosial, interprainersip dan pegiat literasi handal. Seorang ibu yang penuh ide, cerdas, berinovasi dan semangat berbagi. Beliau adalah Ibu Musiin. M. Pd. biasa dikenal dengan sebutan ibu Iin. Narasumber yang penuh prestasi sangat menginspirasi.
Ibu Iin adalah alumni kelas belajar menulis gelombang 8 yang juga mendapat kesempatan sekaligus tantangan menulis yang diberikan Prof. Eko dan berhasil menaklukakan tantangan menulis Prof Eko. dan buku beliau telah berhasil menghias indah di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku karya saya berjudul Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi.
Prestasi narasumber menjadi motivasi bagi peserta belajar menulis gelombang 21,22 untuk menulis dan menghasilkan sebuah buku.
Ibu Iin mengawali materi dengan doa penuh hudmat. Semoga kegiatan menulis ini menjadi berkah bagi kita semua di masa pandemi Covid-19 dan menjadi penguat imun tubuh kita dan semoga ilmu yang kita peroleh malam ini bermanfaat dunia akhirat. Peserta sudah siap menyimak materi malam ini " Konsep Buku Non Fiksi"
Selayaknya penulis pemula yang selalu dibayangi ketakutan dan kecemasan dalam aktifitas dan rutinitas menulis, demikian juga dengan narasumber kita. Ketakutan dan kecemasan yang akan menghambat prestasi dan merendahkan potensi maka harus dilawan dan dikalahkan. Teringat akan petuah master guru besar om Jay " lawanlah diri sendiri dan tertawakan lah diri sendiri" maka untuk menuai keberhasilan dan sukses, ketakutan harus dilawan.
Ketakutan ketakutan yang sering dirasakan penulis pemula dan dirasakan juga oleh Narasumber adalah sebagai berikut:
1. Takut tidak ada yang membaca.
2. Takut salah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.
3. Merasa karya orang lain lebih bagus.
Tidak jauh berbeda, pun demikian dengan saya, sering sekali saya membaca dan mersakan bahwa tulisan ibu bapak hebat peserta BM 24 lebih bagus dan memukau, satu sama lain memiliki karakter dan cirikhas tersendiri, sehingga saya sering tidak puas dengan hasil tulisan sendiri, merasa hambar, terlalu biasa sehingga akhirnya saya mencari sumber dan berpikir untuk memperbaiki tulisan, alih alih tulisan semakin baik malah menghambat kreativitas. Lantas bagaimana solusi agar ketakutan itu bisa dilawan ?
Solusinya adalah :
1. Mengikuti Kelas kelas menulis.
Adalah masuk kelas belajar menulis gagasan Om Jay merupakan salah satu solusi, dengan mengikuti kelas belajar dan training menulis kita dapat bertemu dengan banyak penulis pemula, penulis handal dan pemateri hebat, salah satunya adalah Prof Eko. Dengan demikian kita akan saling berbagi, terus berlatih meningkatkan keterampilan dan potensi terus sampai cita cita tergapai.
2. Merubah pola fikir.
Bakat dan potensi untuk berkarya berasal dari motivasi dan sugesti diri sendiri. Memberikan Motivasi pada diri sendiri, merubah sikap minder jadi berani, dan berfikiran positif menjadikan aktifitas menulis menjadi sangat menyenangkan.
3. Terus melatih diri.
menulis, menulis dan menulis. Semakin berlatih maka kesuksesan akan menjadi kenyataan. Semakin berlatih maka kesempurnaan bukan lagi sekedar angan.
4. Mengolah tulisan sesuai dengan yang disukai dan dikuasai.
Seperti halnya tantangan yang diberikan Prof EKOJI dalam EKOJI Channel. Bahan dan tema tulisan bisa dipilih sesuai dengan passion diri. Seperti yang disampaikan Prof Eko, anda bisa menulis sesuai dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita, atau sesuatu yang dikuasai, disukai dan dicintai. Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam diri kita yang belum dikeluarkan dan akan diterbitkan.
Sebuah judul buku yang sangat terkenal " there a book inside you? Adakah buku dalam diri mu? Jawabannya adalah Ya ada.
13 pertemuan telah kita lalui didalam mengikuti kelas belajar menulis ini, tentu telah banyak memberi warna yang melintas di kehidupan kita. Itu adalah buku yang belum kita lahirkan dan akan dilahirkan. Buku dengan judul yang cukup mencubit hati ini sangat layak menjadi rujukan penulis pemula.
Mati itu pasti Menulis adalah pilihan. Apakah kita akan berkarya ataukah memilih sia sia. Apakah akan hanya sekedar menjadi angan dan impian, ataukah meninggalkan jejak keabadian untuk peradaban.
Menulis bukanlah keterampilan yang mudah, namun bukan berarti menulis adalah keterampilan yang sulit, dengan kunci sukses menjadikan arahan dan pegangan, menulis menuntut kesungguhan, pantang menyerah, siap dengan tantangan dan perjuangan. Dengan demikian akan lahir Cinta menulis.
Ibu Iin membagikan pencerahan bahwa sebelum anda memutuskan menulis buku, maka harus menemukan alasan kuat mengapa anda menjadi penulis.
Alasan ibu iin ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut:
1. Mewariskan ilmu lewat buku.
2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.
3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.
Kutipan terkenal dari Imam Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer menjadi penguat mengapa saya ingin menjadi penulis.demikian kata ibu Iin.
Seorang ulama besar Imam Al- Ghazali juga mengatakan "Kalau kau bukan anak raja, dan kau bukan anak seorang ulama besar, maka jadilah penulis".
"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian" Pramoedya Ananta Toer
Keinginan kuat ternyata mengantarkan ke hukum tarik menarik di alam semesta ini. Hukum Tarik-Menarik dalam rahasia alam ini mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan. Pikiran menjadi penulis mengantarkan kita pada kelas-kelas menulis (salah satunya kelas Om Jay dan tantangan menulis selama 1 minggu bersama Prof. Eko.
Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:
1. Pola Hierarkis.
Yaitu Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit. Contoh Buku Pelajaran
2. Pola Prosedural.
Yaitu Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh: Buku Panduan
3. Pola Klaster.
Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara.
Pola yang narasumber gunakan dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster.
Proses penulisan buku terdiri dari 5 langkah, yakni
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan
Langkah Pertama
Pratulis
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dan lain-lain.
Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku.
Segala sesuatu yang ada di sekitar bisa menjadi inspirasi untuk menulis sebuah buku.
Tema yang diangkat di buku Ibu Iin adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa, mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020
Referensi berasal dari data dan fakta yang peroleh dari literasi di internet.
Referensi terdiri dari :
1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampi lan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan.
Tahap berikutnya membuat kerangka. Kerangka ini ibu Iin ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.
Proses penulisan terdiri dari :
BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet
BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital
BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62
Ini adalah daftar isi buku yang Narasumber tulis.
Dalam menulis isi buku tersebut berdasarkan kerangka yang dibuat, mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)
Pak Yulius merupakan alumni gelombang dan beliau juga akan memberikan materi kepada anda. Langkah beliau sangat mujarab untuk menulis sebuah buku.
Dengan mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.
Di dalam penulisan perlu diperhatikan kerangka atau susunan disebut juga anatomi buku nonfiksi.
Anatomi buku non fiksi :
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis
Langkah kedua
Menulis Draf
1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
Langkah ketiga
Merevisi Draf
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah
Langkah keempat
Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)
1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan norma.
Untuk menuju sukses, jalan yang kita lalui tak selalu mulus, banyak kerikil bahkan batu sandungan yang menjadi penghalang. Diantaranya adanya hambatan.
Tak jarang penulis menemukan banyak hambatan didalam aktifitas menulisnya, sehingga menganggu kelancaran hal demikian adalah lumrah karena ada banyak faktor yang melatarbelakangi. Di sini Ibu Iin berbagi apa saja yang menjadi hambatan dan bagaimna sokusinya.
Hambatan-hambatan dalam menulis
1. Hambatan waktu
2. Hambatan kreativitas
3. Hambatan teknis
4. Hambatan tujuan
5. Hambatan psikologis
Bagaimanakah cara mengatasinya?
1. Disiplin menulis setiap hari. Meluangkan waktu dan bukan menunggu waktu luang.
2. Banyak membaca. Dengan banyak membaca maka akan semakin memperkaya kosa kata, meningkatkan kreativitas gagasan, mengenal serta menenukan warna dan gaya menulis, dapat menulis sesuai kaidah yang berlaku.
3. Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, dari apa yang dilihat dan didengar, atau terkait dengan sumber materi.
4. Periksa dan luruskan kembali niat. Dengan memriksa kembali niat dan motivasi, lambat laun dan pasti, aktivitas menulis akan tetap berlangsung .
5. Berkumpul dengan komunitas menulis, mendapatkan motivasi dan telada, sehingga semangat menulis tetap terjaga.
6. Pergi ke pasar atau memasak. Lakukan apa yang menjadi hobi, yang dicintai dan disukai, seperti memasak, jalan jalan, mendengarkan musik, nonton dan lain - Lain.
Demikian sharing pengalaman dari Narasumber. Semoga menjadikan motivasi untuk dapat menaklukkan tantangan untuk menulis buku non-fiksi.
"Kesempatan tidak akan datang dua kali, setiap kesempatan yang diambil adalah peluang untuk menang, kesempatan kecil sering kali menjadi langkah awal menuju kesuksesan yang besar. Disetiap masa pasti datang mementum yang datang dan tidak akan terulang. Semua orang punya potensi untuk menulis, bulatkan tekad, fokuskan tujuan dan mulailah menulis." Ibu Musiin.M.Pd"
Anda bukan seorang penulis yang baik sampai Anda menerbitkan buku"_mis Phia.
Om Jay mengatakan Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Untuk membuktikan apa yang terjadi esok maka menulislah sekarang, menulislah saat ini, menulis lah setiap saat dan esok kita akan mendapat buah yang manis. Mari kita buktikan.
Aku menulis maka aku ada
Salam literasi penulis Resume blogger ciomas . Arofiah afifi
Kren mantap
BalasHapusLengkap Bu... mantap
BalasHapusLuar biasa ,ayo semangat dulur ,Ciomas Banten ,semoga sehat dan sukses selalu
BalasHapusSalam dari orang petir serang
BalasHapusKereen. Tulisannya mengalir dan menyenangkan untuk dibaca
BalasHapusRuntut plus makin mantap ini
BalasHapusLuar biasa, semakin keren aja menulisnya
BalasHapus