Budidaya Black Soldier Fly, solusi Efektif Permsalahan Sampah

 

instagram

• 

  (a)

• 

  (b)

• 

• 
  

Sudah bukan rahasia umum bahwa diberbagai Kota belhan Indonesia, sampah merupakan permasalahan yang tidak pernah kunjung habis, selain kesadaran seluruh masyarkat juga perlu dibangun pola fikir yang benar dalam memahami membuang sampah pada tempatnya, kenapa demikian ? Membuang sampah pada tempatnya ternyata belum menjadi solusi dikarenakan kita hanya membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan, dari tempat sampah maka akan dibuang ke TPS dan TPA, hal demikian hanya memindahkan sampah dari satu tempat ke tempat yang lain tanpa mengurangi volume sampah yang ada, nah yang benar adalah memilah sampah sesuai jenis dan manfaatnya.

Nah dalam hal ini, upaya solusi permasalahan sampah, kami para pegiat lingkungan  dengan konsern sampah organik, mengkampanyekan dan mengajak dan memberikan pelatihan pengolahan sampah secara geratis dengan cara berbudidaya Black Soldier Fly. (BSF) Apakah Black Soldier Fly ? 

BSF yang memiliki nama ilmiah Hermetia ilucens dan yang dikenal d Indonesia dengan Lalat tentara hitam adalah lalat yang dalam hidupnya tidak pernah makan, hanya saja BSF butuh air, atau embun untuk pejantan dan untuk menjaga kelembaban tubuh mereka.

 Apa hubungan nya Lalat hitam dengan masalah sampah ?  Bukankah Lalat malah menambah buruk masalah sampah ? 

Oh tunggu dulu, seperti yang saya sampaikan di atas, bahwa lalat tentara hitam tidak makan dalam hidupnya maka dia tidaklah membawa sesuatu yg kotor,  nah BSF ini yang hidupnya bersih bertelur dan melahirkan anak-anak ( larva atau ulat belting) yang bersih pula. Larva lalat hitam tersebut kita kenal gengan sebutan Maggot.

Maggot inilah yang bertugas sebagai mahluk dekomposter, mahluk pengurai sampah organik menjadi kompos. 

Bagaimna cara Maggot dapat menjadi solusi permasalahan sampah ? 

Maggot memikili siklus hidup selama kurang lebih 25-41 hari  dengan pembagian bebrapa fase.

1. Fase Beby maggot DOL ( day of Larva) artinya 1-7 hari sejak telur-telur maggot menetas, Selma 7 hari Bebby maggot tidak banyak makan karna masih pada masa penyusunan artinya membutuhkan makanan lembut.

2. Masa vase maggot remaja ( frees maggot ) usia 7 hari samoai 18 atau 21 hari nah pada masa inilah, maggot ada pada kondisi rakus makan, kerja maggot hanya makan selma 24 jam terus menerus tanpa henti Sampai usianya pada 21 hari, artinya Selama 19 hari maggot terus mengurai makanan dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yg cepat, 

Setidaknya 1 kg maggot membutuhkan dua kg material organik, karena kebutuhan pakan maggot yang sangat rakus maka semua jenis makanan bisa ia habiskan, nah dari mana bisa didapat makanan untuk maggot ? Bisa dari semua jenis makanan,  karna maggot mahluk dekomposter, maka menjadikan semua jenis limbah organik kepada Maggot untuk diurai serta mengurangi volume sampah adalah langkah yg bijak.

Saya beri contoh begini:

 para maggoter ( pembudidaya maggot ) mendapatkan kebutuhan pakan  maggot dari SOD ( sampah organik dapur ), SOP ( sampah organik Pasar), SOR ( sampah organik Restoran) SORS ( sampah organik rumah sakit, Sampah TPA, air rebusan kedelai dari pabrik tempe dan tahu, air limbah baso ,  darah dari RPH ( rumah pemotongan hewan ) dan masih banyak lagi sampah yang mereka cari. 

Perlu anda ketahui bahwa untuk 10 kg maggot, setidaknya membutuhkan 20-40 kg sampah  dalam 1 bulan . Wah betapa dahsyatnya kemampuan maggot dalam mengurai sampah .

Kenapa harus berbudidaya Black Soldier Fly ? Karena maggot BSF menjadi pakan ternak unggas dan ikan dengan kualitas protein yang tinggi dengan persentase sekitar 40-44.% protein.

Dan berbudidaua maggot mengeluarkan biaya yang  murah, 

Sampah organik yg diurai maggot akan menjadi Kompos berkualitas tinggi yang sangat bermanfaat untuk pertanian dan perkebunan. 

Selain solusi permasalahan sampah juga mnajdi solusi wirausaha dan kedaulatan pangan.