Kabut Duka di Pagi Hari.

Kullu Nafsin Dzaiqotul Maut, Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan kematian. 

Terdengar bunyi panggilan dari gawaiku yang terletak dibalik nakas. Sambil mengengerjap mata penuh kantuk, ku tengok jam di dinding menunjukan pukul 24.00.
"Teh, ga kerumah uwa ?" Tanpa salam suara adik sepupuku disebrang telfon bertanya.
"ada apa" ? Tanyaku dengan suara parou karna masih diserang kantuk dan kaget mendapatkan panggilan mendadak.
"Uwa wafat teh," barusan dapet kabar dari teh ayu (Teh ayu anak uwa tertua).
Innalilahi kaget sekaligus bersedih hati ini mendengar kabar duka.  Segera ku tutup telfon setelah obrolan dari kami berakhir. 
Segera ku cek chat Grop keluarga besar H Ahmad,   terlihat sudah banyak terdapat chat berisi turut belasungkawa, 
Innalilahi waainnailaihi rojiun ternyata benar uwa kami Kakak dari Abah ku telah wafat pada jam 23.00 tadi malam. Segera ku kabari kabar Kaka-Kaka yang lain agar esok pagi segera datang, sementara Kakak sulung yang juga sebagai marbot mesjid pasti sudah sejak awal berada dirumah duka, mempersiapkan segalanya .
Pagi hari keributan kecil terjadi di rumah, maksud hati ingin segera  bergegas namun anak-anak  juga berlu dipersiapkan, akhirnya setelah semua siap kami bergegas menuju rumah uwa bersama-sama.  Bertakziah sampai acara pemakaman kami ikuti sampai selesai.

Dalam dua bulan ini memang ramai sekali berita duka, undangan pernikahan dan sukuran kelahiran. 

Belum reda suara hiruk pikuk, dan berlembar-lembar surat undangan pernikahan dari tetangga kiri dan kanan,  tak tertinggal pula berita bahagia kelahiran anak beberapa teman dan handai toulan , begitu pula berita duka banyak  diumumkan di musola dan masjid .
Yah begitulah siklus hidup, kelahiran, perkawinan dan kematian, datang dan pergi silih berganti tiada henti, semua itu kepastian yang akan datang kepada kita mahkuq Tuhan. 

Selamat jalan uwa, yang Selma hidup mengabdi sebagai abdi negri semoga peranmu yang tanpa tanda jasa menorehkan pahala mulia di sisi sang Pencipta.

Tinggal kita yang masih hidup dialam dunia yang fana, kelak akan membawa apa untuk bekal menghadap Tuhan Yang MAHA ? 

Wahai Tuhan takdirkanlah kami pada kematian hunul khotimah. Aamiin. 

Salam literasi Serang. 23. Januari. 

Komentar

  1. Turut berbela sungkawa semoga almarhumah mendapat tempat yg mulia di sisi Nya ..aamiin

    BalasHapus
  2. Semoga semua ummat nabi Muhammad mati dalam keadaan khusnul khotimah..


    Aamiin

    BalasHapus
  3. Turut berduka cita, smg almarhum di terima iman islamnya,di ampuni dosa2nya, dan di lapangkan alam kuburnya....🤲🤲

    BalasHapus
  4. Turut berduka cita. Semoga husnul khotimah

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis Itu Mudah

Pengumuman Resume terpilih Materi Menulis Setiap Hari

Menulis Sebagai Passion