Bercerita dan mendongeng, anak-anak suka, guru awet muda
Berbicara tentang Media pembelajaran dalam Dunia Pendidikan Anak Usia Dini, artinya berbicara tentang kreatifitas, fasilitator alias memfasilitasi minat dan bakat anak, mengasah kreativitas serta stimulus seluruh perkembangan anak.
Setiap hari kami, guru PAUD atau TK, aktif membuat dan mempersiapkan media pembelajaran atau lebih kami kenal dengan APE alat permainan edukatif, sebagai sumber belajar anak-anak usia dini agar mendapatkan pengalaman belajar secara optimal, menunjang aktivitas anak setiap hari mulai dari fisik, motorik dan afektif.
Di sini saya tidak akan menjelaskan satu persatu media pembelajaran atau APE, namun ada media yang paling disukai dan sering menyita konsentrasi dan perhatian anak-anak. Media apakah gerangan ?
Anak-anak sangat senang belajar dengan metode Bercerita dan mendongeng.
Bercerita disini tidak hanya sekedar menggunakan bahasa lisan akan tetapi bercerita menggunakan seluruh media seperti, boneka tokoh, boneka jari, boneka tangan, boneka kertas, boneka hewan. Bercerita menggunakan media buku cerita bergambar baik buku dari toko maupun buku cerita buatan, dengan kreativitas guru Paud.
Selain bercerita menggunakan media buku dan boneka bercerita dan mendongeng bagi anak usia dini juga membutuhkan keterampilan intonasi ekspresi serta bahasa yang disesuaikan dengan tokoh dan alur dalam cerita sehingga menarik perhatian dan imaginasi anak. Misalkan guru menirukan suara anak kecil, suara orang tua, suara hewan, menirukan ekspresi sedih, tertawa, ekspresi takut dan sebagainya. Didalam bercerita, guru juga harus pandai memainkan peranan para tokoh antagonis dan protagonis. Dengan semua media dan metode serta retorika bercerita dapat menarik perhatian serta rasa penasaran anak, selain itu bercerita dan mendongeng memberikan banyak manfaat bagi perkmbngan anak.
Sebelum berlanjut pada manfaat media atau Alat Permainan Edukatif bercerita , saya ingin sedikit membahas tentang karakteristik anak usia dini, yang menjadi fokus perhatian guru selama aktivitas belajar dan bermain berlangsung dalam penggunaan Ape atau media pembelajaran tersebut.
Ada banyak karakteristik AUD menurut para ahli, namun saya catat menjadi 11 karakter utama yang perlu kita ketahui.
Karakteristik Anak Usia Dini
1. Rasa ingin Tahu Yang Besar
Anak-anak memiliki keingin tahuan yang besar pada dunia dan sekitarnya. Seperti yang sering kita perhatikan, ketika anak masih bayi, mereka senang meraih benda-benda dan memasukkan ke dalam mulut. Bertambah usia, anak suka membongkar pasang mainan, atau anak-anak menjadi sangat suka bertanya banyak hal mulai dari pertanyaan sederhana sampai pertanyaan yang bikin orang tua dan guru berpikir keras untuk bisa menjawabnya, hehe.. semua itu dilakukan Anak usia dini untuk memenuhi rasa ingin tahunya.
2. Setiap anak adalah Unik
Setiap anak memiliki ciri khas tersendiri berbeda satu dengan yang lain pada minat, bakat, gaya belajar, perkembangann dan lainnya.
3. Berpikir Konkrit
Maksudnya adalah berpikir berdasar pada arti sebenarnya, Bagi anak-anak di usia dini, segala hal yang mereka lihat dan ketahui akan terlihat asli ( Memahami apa apa yg terlihat jelas ).
4. Egosentris
Egosentris, keakuan, memahami segala dari kepentingan sendiri nya saja. Contoh, sering berebut dan tidak mau berbagi mainan miliknya ( ini adalah mikikku ), marah atau menangis bila keinginannya tidak terpenuhi dan memaksakan keingunan dan tak jarang berujung tantrum.
Menurut Piaget, anak pada masa usia dini berada dalam fase transisi dari fase praopersional menuju fase operasional konkret.
5. Senang Berfantasi dan Berimajinasi
Anak usia dini senang sekali membayangkan serta mengembangkan berbagai hal yang jauh dari kondisi nyatanya. Contoh anak-anak senang berbicara dengan mainannya seolah-olah dengan teman sebaya.
6. Aktif dan Energik
Senang dengan berbagai aktifitas, terus bergerak tak pernah lelah, terkecuali saat mereka sedang tidur.
7. Kosentrasi Yang Pendek
Anak-anak pada usia dini memiliki rentang fokus dan perhatian yang sangat pendek
8. Bagian Dari Makhluk Sosial
Anak akan senang jika bisa diterima dan berada di dalam lingkungan teman-teman sebayanya. Anak membangun konsep pada dirinya melalui interaksi sosial yang terjadi di lingkungannya, mereka memberi penghargaan diri saat diberikan kesempatan bersama teman-temannya.
9. Spontan
Prilaku spontan, asli, jujur tanpa rekayasa seperti berbicara ceplas-ceplos tanpa ada sesuatu hal yang ditutupi. Selain itu apapun yang diperbuat dan dikatakan anak merupakan ungkapan dari apa yang ada di hati dan pikirannya.
10. Kurangnya Pertimbangan
Tidak memahami baik dan buruk , dampak apa yang akan terjadi dari kelakuan dan tingkah lakunya. Misalnya saja saat bermain benda-benda tajam, mereka lebih tertarik memainkannya dibandingkan dengan mendengarkan nasehat guru.
11. Masa Yang Paling Potensial
Masa anak usia dini dapat dikatakan sebagai golden age. sebagai masa pembelajaran dengan slogan Early Years Are Learning Years. anak dapat mengalami berbagai pertumbuhan serta perkembangan yang begitu cepat.
Seperti yang telah saya sampaikan di atas bahwa bercerita memberikan banyak manfaat untuk perkembangan anak usia dini
Manfaat bercerita.
1. Mendidik dan mengarahkan karakteristik anak usia dini
Anak-anak akan mendapatkan contoh teladan yang baik berkenaan dengan karakteristiknya melalui aktivitas bercerita, Maka perlahan akan membentuk kepribadian anak yang baik. Dari sinilah akan tumbuh manusia-manusia yang utuh sehat raga dan jiwanya.
2. Membangun kontak batin
Terbangun kedekatan emosional antara guru dan anak lebih erat apabila menggunakan media cerita. Sehigga dampak positif, seperti: anak mau meneladani guru, menyayangi dan memperhatikan guru.
3. Media penyampaian pesan
Dengan bercerita, anak-anak lebih mudah menerima serta memahami pesan moral,
4. Mengasah imajinasi
Anak-anak tidak sebatas mendengarkan saja, tetapi alam pikiran mereka berperualang ke dunia imajinasi, berfantasi sehingga akan mengasah kreativitas.
5. Membantu proses identifikasi diri atau perbuatan
Anak-anak akan mudah memahami sifat-sifat baik dan buruk sehingga mereka akan meneladani karakter-karakter yang positif pada cerita yang guru sampaikan.
6. Menambah ilmu pengetahuan
Dengan bercerita, anak bisa mendapatkan ilmu pengetahuan, walaupun pengetahuan sederhana. Misalnya, kisah anak yang mandiri, bisa menggosok gigi, bisa memaki sepatu sendiri, anak bisa mendapatkan contoh bagaimana menyikat gigi dan memaki sepatunya dengan metode cerita ini.
7. Menambah kosa kata baru.
Melalui bercerita, tak jarang anak-anak menemukan dan mendengar kata-kata baru,
8. Menanamkan cinta literasi sejak Dinie.
Aktivitas bercerita bisa menggunakan banyak media diantaranya dengan buku cerita. Dengan penyampian yang menarik membuat anak berkeinginan bisa membaca Sehingga anak akan sering berinteraksi dengan Buku.
9 Menjadi hiburan
Tentu saja bercerita atau berdongeng menjadi wahana yang menghibur hati menjadi relaksasi batiniah, maka guru hendaklah memilih cerita yang berakhir dengan bahagia.
Demikian saya sampaikan tentang salah satu media pembelajaran anak usia dini dengan bercerita, semoga memberikan manfaat kepada pembaca.
Komentar
Posting Komentar