Mengenal Penerbit Indie

 Materi ke 17

Moderator : ibu Helwiyah

Narasumber : Bapak Mukminin., S.Pd., M.Pd

Tema              : Mengenal Penerbit Indie.



"Saya ingin melakukan sesuatu yang indah … Sesuatu yang heroik atau luar biasa yang tidak akan terlupakan setelah saya mati … Saya pikir saya akan menulis buku" LOUISA MAY ALCOTT.

Berbicara tentang penerbit Indie, artinya berbicara tentang menerbitkan buku, 

Dahulu kala,hehe.. jauh sebelum saya mengenal Kelas Belajar  Menulis PGRI, atas keawaman saya, tidak pernah terpikirkan bahwa menerbitkan buku adalah mudah, yang terekam dalam pikiran saya seperti banyak kisah para penulis, bahwa mereka melewati banyaknya penolakan dari satu penerbit kepenerbit lain, sebelum akhirnya menjadi penulis ternama. Mungkin penerbit ini yang disebut penerbit mayor kah ? Sehingga terlintas dalam benak sesulit itukah jika kita ingin menjadi penulis dan  ingin terbitkan buku ?  Maklum masih awam.

Satu hari seorang kepala sekolah yang saya kenal ( pernah menjadi atasan saya disebuah MI) beliau berhasil menerbitkan beberapa buku, seketika saya berfikir, nah ini kok mudah terbitkan buku ? Sayangnya saya tidak mencari informasi lebih lanjut akan hal tersebut, karna memang cita-cita saya sebagai penulis sedang saya gantungkan di Awan haha.

Hingga akhirnya saya masuk dunia menulis gagasan Om Jay dan bertemu dengan banyak penulis dan informasi kemudahan menerbitkan buku, seperti pada materi ke 17 malam ini, ooh jadi ini jawabannya " Penerbit Indie "

 Nah di malam sepesial ini kita dipertemukan langsung lewat WAG BM 23.24 dengan tokoh penerbit Indie siapa gerangan ?

Bapak Mukminin., S.Pd., M.Pd.  biasa dipanggil Cak inin. ( Dalam pemahaman saya cak sama dengan mas bang atau bung) panggilan untuk orang jawa.  Cak inin adalah Alumni Kelas belajar menulis PGRI angkatan ke 8. Selain Sebagai pegiat literasi yang aktif di penerbit Indie yaitu Kamila Press Lamongan, beliau juga sebagai praktisi yang mengajar di SMP 1 Kedungpring Lamongan. Menjadi guru dari bunda EMI Sudarwati peraih juara 1 Nobel.

•Jadikan hidup untuk bermanfaat bagi orang lain. Pemilik motto yang sangat bagus dan keren ini memilki pengalaman yang mengasankan pada buku perdananya . Menulis buku perdana di usia 55 th yang menurut beliau sudah masuk usia senja, padahal usia itu masih usia produktif. Buku perdana yang diterbitkan pada usia 55 tahun dengan karya 55 pantun yang beliau selesaikan dalam waktu 3 Minggu menjadi hadiah ulangtahun yang sangat khusus. Dari resume beliau selama menjadi peserta kelas BM PGRI Menjadi Buku Bess seller dengan judul Jurus Jitu Menjadi Penulis Andal Bersama Pakar, banyak diminati  dan dicari sampai hari ini. Dari Kelas BM gelombang 8 tercipta karya tulis kenangan yang diterbitkan oleh Kamila Press. Kisah inspiratif sang guru.  Cak inin memiliki banyak prestasi dan mendapatkan penghargaan presiden SBY. Wah keren yaaa. Kapan saya bisa mengikuti jejak narasumber ya ? 

Bersama ibu sekjen gelombng 20, ibu Helwiyah yang cetar mendunia,  beradrenalin anti mainstrim, dan penulis kisah misteri ini akan membersamai narasumber  Pada malam ini. 

 Cak inin mengawali materi  dengan mengajak agar penulis melek penerbit.

Yuk cekidot 

 ( Penerbit Mayor dan Penerbit Indie ) oleh Mukminin.

Menerbitkan buku di era milenial adalah sesuatu yang mudah, kemudahan teknologi dan adanya penerbit memberikan fasilitas kemudahan tersebut. Semua orang bisa menulis dan harus menulis, baik mahasiswa, pelajar, wiraswasta, motivator dan terlebih lagi guru. Seorang guru memiliki banyak kisah teladan,  inspiratif serta gagasan-gagasan kritis yang layak dan penting untuk ditulis serta dibukukan.

Sebelum berbicara lebih lanjut tentang menerbitkan buku kita kulik dulu informasi tentang dunia penerbit.

Perlu diketahui bahwa penerbit buku ada dua macam.

Pertama penerbit mayor dan yang kedua adalah penerbit independen atau Penebit Indie. Penerbit indie meskipun memiliki pasar lebih kecil bila dibanding penerbit mayor, namun penerbit Indie menjadi penerbit alternatif atau pemberi solusi bagi banyak penulis yang ingin menerbitkan bukunya dengan lebih mudah, lantas apakah perbedaan kedua penerbit tersebut ?

Perbedaan Penerbit Mayor dan Penerbit Indie

1. Jumlah Cetakan di penerbit mayor

Penerbit Mayor  mencetak buku secara massal. Cetakan pertama sekitar minimal 1000- 3000 eksemplar  untuk didistribusikan di toko-toko buku penerbit mayor.

Penerbit indie : mencetak buku sesuai pesanan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.

2. Pemilihan Naskah yang Diterbitkan

Penerbit mayor : 

Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar.

Sehingga penerbit mayor  ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. 

Penerbit mayor memiliki syarat yang ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

Penerbit indie :

Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti diterbitkan. Indie adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.

3. Profesionalitas

Penerbit mayor :

Penerbit mayor adalah perusahaan besar dan profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan mereka.

Penerbit indie : Profesional, tidak asal-asalan dalam mencetak buku, percetakan indie tetap menjaga mutu. Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas coklat halus awet ( bookpaper). Meskipun sering terjadi salah pemahaman publik terhadap kualitas percetakan indie, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Penerbit indie menjamin kualitas tersebut. 

4. Waktu Penerbitan

 Penerbit mayor : 

Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit bisa cepat bisa lambat. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.

 Penerbit indie :

 Tentu berbeda kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit.  Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

5. Royalti

 Penerbit mayor : 

Kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.

Penerbit indie : 

Umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll

6. Biaya penerbitan

 Penerbit mayor : 

Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit. 

Penerbit indie : 

Berbayar sesuai dengan aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yang diterbitkan tidak sama.i

Informasi dan rincian biaya cetak buku TERBARU ( TERJANGKAU) di KAMILA PRESS LAMONGAN, hub. hp/wa Mukminin, 081330944498, 

✓ Biaya Cetak buku  A5, kertas "Bookpapar (coklat halus)", 

termasuk biaya ISBN, Layuot, edit, cover buku: 

A. 60 halaman: 

*Cetak 5 buku/ eksp. =  566.000

*Cetak 10 buku/ eksp. =  632.000, 

plus ongkir

B. 70 hlm:  

*Cetak 5 buku = 570.000

*Cetak 10 buku = 650.000,

 Plus Ongkir

C. 85 hlm : 

 *Cetak 5 buku = 580.000

*Cetak 10 buku = 

660.000

D. 90 hlm:

*Cetak 5 buku = 600.000

*Cetak 10 Buku = 715.000

E. 100 hlm: 

*Cetak 5 buku = 635.000

*Cetak 10.Buku = 725.000

F. 125 hlm: 

*Cetak 5 buku = 650.000

*Cetak 10 buku = 751.000

G. 150 hlm= 

*Cetak 5 buku = 665.000

*Cetak 10 buku = 800.000

H. 200 hlm: 

*5 buku = 695.000

*10 buku = 841.000

I. 250 hlm:

*Cetak 5 buku = 725.000

*Cetak 10 buku = 900.000

J. 300 hlm:

*Cetak 5 buku = 753.000

*Cetak 10 buku = 957.000

SETELAH CETAK 10 BUKU DENGAN JUMLAH HALAMAN DAN HARGA TERSEBUT, 

Lebihnya dihitung harga cetak ulang :

1.  Cetak buku 60 hlm 

Harga @ 20.000

2. Cetak buku 70-75  hlm harga  @21.000

3. Cetak buku 100 hlm. Harga @ 23.500

4. Cetak buku 140 hlm harga @ 27.000

5. Cetak buku 150 hlm @ 30.000

6. Cetak buku   250 hlm. Harga @ 40.000

7. Cetak buku  300 hlm. Harga @  45.00

Penerbitan KAMILA PRESS LAMONGAN 

Melayani cetak buku, dengan jasa ISBN,  editing,  Lay out, dan  design cover buku  dengan harga terjangkau. 

Syarat-syarat penerbitan di KAMILA PRESS LAMONGAN:

1. Kirimkan naskah lengkap mulai judul, kata pengantar, daftar isi, naskah, daftar pustaka, biodata penulis dengan fotonya dan Sinopsis 

2. Ketik  A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran font 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf Arial, calibri atau  Cambria dan masukkan dalam Satu file kirim ke WA cak Inin atau email gusmukminin@gmail.com

Selanjutnya sebelum penulis menerbitkan buku, ada tahapan yang harus dipersiapkan dan dilakukan.

Tahapan tahapan menulis dan menerbitkan buku Ala Cak Inin

1. Tahapan Pra menulis.

a. Mencari ide gagasan.

b. Peka dan kreatif mendengar dan melihat, menjadikan fenomena lingkungan sekitar sebagai tema tulisan.

c. Banyak membaca buku.

2. Langkah menulis Draf

Tulislah mulai dari yang disukai. Dikuasai, artikel, sastra, fiksi, non fiksi dll.

3. Langkah perbaikan.

Setelah naskah selesai, lanjutkan dengan revisi.  Menambahkan dan mengurangi naskah yang diperlukan.

4. Swasunting (Self Editing)

Setelah naskah direvisi maka masuk tahapan selanjutnya self editing. Penulis melakukan pengeditan dengan memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kerancuan kalimat, serta ejaan. Tahap ini dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit. Penulis dituntut untuk memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai KBBI. 

5. Penerbitan Buku (Publication)

Selanjutnya adalah langkah paripurna. Jika tulisan berupa naskah buku sudah siap dan telah melalui 4 tahapan langkah di atas, maka selanjutnya memasuki tahap Publikasi atau penerbitan  buku.

Pertanyaannya apakah Anda sudah mempunyai pandangan penerbit yang akan menerbitkan buku Anda? 

Jawabnya adalah penerbit Independen ( penerbit Indie). Di dalam grup kelas menulis ini ada 4 penerbit indie, yaitu

Oase

Gemala

Yayasan Pustaka Tamrin Dahlan.

Kamila Press Lamongan.

.Saya akhiri resume materi malam ini dengan dua kata mutiara dari narasumber 

•Tiada kata terlambat untuk menulis, tulislah segera apa yang Anda suka, Anda lihat, Anda baca, Anda dengar, Anda rasakan untuk berbagi kebaikan ( Cak Inin 2020)

•Torehkan penamu dari hikmah jejak kakimu siapa tahu itu jadi penolongmu (Cak Inin 2020


terhitung malam ini 17 materi telah didapati artinya 17  karya resume bapak ibu hebat telah siap untuk dirajut menjadi sebuah buku. Tentunya tulisan-tulisan yang kita rajut untuk menjadi buku harus melalui tangan ajaib penerbit, dan sangat mungkin penerbit Indie menjadi solusi bermuaranya lembar lembar goresan tinta, cita cinta dalam sebuah buku tercipta.

Salam literasi Arofiah Afifi ( Ovi. Bloger Ciomas )

Komentar

  1. Lengkap sekali resumenya Bu Sekjen

    BalasHapus
  2. Kita satu pemikiran, betapa rumitnya orang yang ingin menerbitkan buku. Ternyata eh ternyata yang sulit itu membuat bukunya

    BalasHapus
  3. Cekidot... Langsung bikin buku solo. Mantap 👍👍

    Salam Literasi
    Wassalam

    zakizaman

    BalasHapus
  4. RESUME YANG MANTAP DAN ENAK DIBACA. MANTAP

    BalasHapus
  5. mantap jiwa bu ovi, salam sehat salam literasi

    BalasHapus
  6. Wooow....lengkap sekali...kisah pembuka yang kreatif..lanjutkan Miss Ovi....keren deh pokok e .....👍

    BalasHapus
  7. Penasaran karyanya bunda Ovi...Louysa My Alcott.😍

    BalasHapus
  8. salam literasi juga bu Ovi 13 pertemuan lagi smg bisa lulus bersama

    BalasHapus
  9. Baca resumemu sangat menarik dan mengispirasi,lengkap dan rapi,enak s baca mudah dipahami👍👍

    BalasHapus
  10. Gercep, Bu Ovi. Mimpi itu semakin nyata. Semangat menerbitkan buku solo.

    BalasHapus
  11. Mantab jiwa, 'bedol desa' nanti akan terbit bukunya mbak Ovi Ciomas bertubi-tubi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi

Selamat Jalan Eril ( Sang Calon Pemimpin Masa Depan itu lebih dulu pulang )

Mengelola Majalah Sekolah