Mamahku sayang Mamahku yang Dermawan

 Tulisan ke 16. 

Tantangan menulis setiap hari 


Tulisan kali ini saya ingin bercerita tentang keteladanan tentang mamah. Maaf bukan soal membanggakan orang tua tapi bukan kah tokoh teladan kita setelah RosulAllahu Muhammad adalah orang tua ? Nah karna itu kali ini saya ingin bercerita tentang tokoh teladan saya mamah.

Mamah adalah seorang wanita yang kuat dan mandiri, entah pada umur mamah yang keberapa, ditinggal wafat oleh Abah ( suami mamah) yang pasti saya dan adik saya waktu itu masih kecil. Kaka sulung saya sedang kuliah, Kaka kedua Aliah dan Kaka ke 3 mungkin  tahun berapa saya lupa.

Nah sejak saat itu mamah hidup membesarkan kami sendirian tanpa bantuan saudara yang lain, karena memang saudara dari Abah sudah sibuk dengan keluarga masing-masing sedangkan saudara dari mamah seluruhnya ada di Makkah. 

Kehidupan mamah hanya mengandalkan gaji pensiunan Abah dan pensiunan mamah karna Alhamdulillah mamah dan Abah adalah PNS meskipun dengan tipe paling rendah tapi mamah tetap bersyukur.

Tidak perlu bercerita panjang lebar yang ingin saya sampaikan adalah, meskipun dalam keterbatasan mamah tidak pernah menolak orang yang datang kerumah dalam artian bantuan. 

Satu hari tetangga kiri datang pinjam uang dan mamah selalu menyambutnya dengan kata ia, meski tentu saja hanya sesuai kemampuan.

Esoknya tetangga depan pinajm beras dan mamah tidak menolak, 

Lusa tetangga kanan butuh bantuan dan mamah pun  mempersilahkan, begitu selalu.

Atau bahkan ketika mamah punya makanan lebih, punya oleh-oleh buah  dan makana dari kota, mamah juga selalu membagi dengan tetangga terlebih lagi ketika tetangga datang membawa sesuatu pemberian maka mamah akan mengganti dengan yang lain entah apa saja, bisa dibalas dengan gula, teh, kopi. Pokoknya orang yang datang kerumah tidak pernah keluar dengan tangan kosong dan hebatnya mamah tak pernah bosan.

Alhamdulillah kami merasakan hikmahnya sampai sekarang, Rizki Mamah selalu lancar, meski tidak punya sumber penghasilan yang jelas, kesehatan mamah selalu terjaga bebas dari penyakit berat. Usia mamah sekarang sudah sekitar 80 th tapi tidak ada keluhan kecuali mag dan masuk angin, yaa memang sudah agak pikun sering lupa di mana simpan uang dan kacamata tapi itu tidak terlalu merepotkan bukan ? 

Solat mamah masih lengkap bahkan masih rajin duha dan tahajud, serta menghafal Qur'an. Dan kami ingin mengikuti jejak mamah yang mudah membantu orang. 

Oiy mamah tidak suka menagih orang yang meminjam uang, dan mereka pasti ingat untuk membayar, namun jika ada hutang orang yang susah dan lupa untuk bayar, ya mamah abaikan dan lupakan. 

Tapi kalo ada unsur-unsur penipuan dan penyelewengan mamah cukupkan pada doa saja tanpa harus berdebat berkepanjangan. 

Kami anak-anaknya berharap bisa mengikuti jejak mamah yang banyak memberi manfaat. 


Serang Arofiah Afifi

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi

Selamat Jalan Eril ( Sang Calon Pemimpin Masa Depan itu lebih dulu pulang )

Mengelola Majalah Sekolah