Tokoh Inspirasi Ku

Kamis Menulis plus tantangan menulis hari ke 7. Menulis blog setiap hari 






Setiap orang pasti mempunyai tokoh inspiratif di Dunia ini, apa sih tokoh inspirasi, ituloh sesorang yang berperanan sangat penting dan berpengaruh terhadap jalan hidup kita sebagai motivator terbaik. Setidaknya itulah devinisi tokoh inspirasi yang saya fahami. 

Saya sebagai pendidik bisa menjadikan Kihajar Dewantara sebagai tokoh yang menginspirasi dengan jargon yang sangat populer, yaitu tut wuri handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberi dorongan, di tengah menciptakan membangkitkan semangat, di depan memberi contoh). Jargon inilah yang sering digaungkan sepanjang saya kuliah di kampus S1 Untirta jadi wajar jika saya suatu saat menciptakan lembaga pendidikan sendiri dengan visi misi turunan dari kihajar Dewantara.

Sebagai penulis pemula yang pasti sangat membutuhkan motivasi agar semangat tak pernah pudar saya bisa mengikuti jejak dan perjuangan Bunda Asma Nadia penulis Novel Assalamualikum Bening dan HTR  ( Helvy Tiana Rosa) penulis ketika mas gagah pergi ( ini bacaan saya waktu remaja hehe ) dua tokoh kakak beradik penulis ternama FLP yang karyanya sudah merambah seantero Indonesia.

Sebagai ummat beragama Islam saya ingin menjadikan  Nabi Muhammad sebagai tokoh idola berharap  saya bisa menjadi muslim yang baik, tapi sampai saat ini rupanya iman saya masih setipis kulit bawang,  idola masih sebatas dilisan, yaah meski begitu terus saja berikhtiar semoga Allah memberikan saya hidayah. Aamiin.

Dari sekian banyak tokoh inspirasi di Dunia ini sesungguhnya  ada Tiga tokoh yang menjadi inspirasi dalam hidup saya

Tokoh pertama tidak lain dan tidak bukan adalah Abah. Eeh ngikut-ngikut pak Damar, hehe sorry Pak .

Tokoh ke dua tentu saja Mamah tersayang .

Dan tokoh ke tiga adalah ketua Prodi PGPAUD Untirta di mana saya menjadi mahasiswanya.

Inspiratif Dari Abah

"Kadang kita terlalu sibuk memikirkan kesulitan-kesulitan sehingga kita tidak punya waktu untuk mensyukuri rahmat Tuhan” – Jenderal Soedirman.

Kalimat inspiratif di atas diucapkan oleh Jendral besar sekaligus Tokoh agama  dan pejuang kemerdekaan Indonesia. 

Namun saya mendapatkan teladan secara kongkrit dari Abah yang selalu bersyukur akan nikmat Tuhan meski dalam keadaan sulit,  Dalam satu diskusi saya dengan Abah di masa kecil, tentu saja masa kecil karna kebersamaan kami hanya sampai usia saya lulus MTS.  Saat itu ekonomi kami terbilang menengah alias cukup . Beliau mengatakan " Ovi, ketika kamu masih punya air dan makanan itu adalah nikmat yang banyak, maka bersyukurlah. Petuah Abah ini saya fahami setelah saya dewasa. 

Disuatu ketika Abah pernah juga mengatakan " Ovi segala sesuatu yang Allah ciptakan, itu bermanfaat" dari kalimat ini saya sampai memikirkan apa ya manfaat dari rerumputan tanaman liar selain untuk makanan hewan ?  Saat itu usia saya belum lulus SD, cerdas juga saya mikir begitu hehe , sampai saya gede saya belum menemukan jawaban, hingga suatu hari viral informasi berkembang bahwa rumput-rumput liar yang kita babat tiap hari mengandung banyak manfaat pengobatan herbal. Seperti ciplukan, aling-alang, dan lain sebagainya.   Waw keren, apa yang Abah katakan benar, 

ketika saya aktif di Dunia pegiat sampah, saya belajar tentang satu hewan yaitu Lalat yang notabene pembawa penyakit dan kotor, apa coba manfaatnya ? Oh ternyata Allah menciptakan ada lalat  tentara hitam  ( bukan lalat hijau ya ) yang mempunyai tugas sebagai Dekomposter. Mendekomposisikan semua jenis material organik menjadi kompos dan bermanfaat. Wow Abah benar lagi tidak ada yang sia-sia di Dunia ini Allah ciptakan. Dan masih banyak contoh yang lain jika kita renungkan. 

Meskipun Abah telah lama wafat, kekaguman saya kepada Abah tidak pernah pudar.

Maaf ya agak panjang dan melebar karna ini berbicara tentang Abah.  Lanjut

Suatu hari Abah juga mengatakan, "Ovi, takdir,  ketentuan-ketentuan yang Ovi hadapi kelak atas kehendak Allah, semua akan mengandung hikmah  meskipun hikmah yang Ovi tangkap sangat sedikit. Jangan pernah bersuudzon kepada Allah terus berperasangaka baiklah. Semakin Ovi berprasangka baik semakin luas hikmah yang Ovi dapat" 

Nah pembaca begitu indah dan manisnya kata nasihat dari Abah, bayangkan semua itu terus terngiang di memori saya hingga saat ini. Tak jarang saya mengeluh ketika mendapati pengalaman yang tidak menyenangkan misalkan 4 kali kehilangan hp , entah karna keteledoran atau yaa sudah nasib...haha  ya itu kalo sudah ingat kata-kata Abah sebisa mungkin tetap bersyukur. Alhamdulillah cuma hp yang hilang bukan nyawa hehe.

Atau misalkan ketika saya meminjamkan uang kepada teman-teman namun tidak pernah kembali, karna saya sungkan menagih hehe,  saya berusaha bersyukur, mungkin mereka jauh lebih susah dari saya. Intinya dari abahlah saya mencoba belajar bersyukur.

Inspiratif Dari Mamah

Mamah yang sederhana dengan pendidikan rendah, hanya lulus SD, tumbuh besar dalam asuhan ummi, tanpa dampingan Abuya ( abahnya mamah )  karna Abuya ada di Arab Saudi sementara Ummi ada di Banten,  menjadikan mamah wanita yang tegar dan mandiri, tidak bergantung pada sanak saudara dan tetangga. Sampai mamah ditinggal Abah ( abahnya Ovi ) kemandiriannya sangat teruji membersarkan  dua anak kecil dan dua anak remaja, seorang diri. Si sulung tidak saya hitung karna sudah dewasa hehe.

Bahkan sepanjang ingatan kami mamah adalah orang yang sangat ringan tangan dalam arti, mudah membantu dan memberi, tidak satupun tetangga yang datang ke rumah kami, keluar dengan tangan kosong,  entah meminjam uang, pinajam beras,  atau tetangga yang datang memberi makanan dan pasti mamah ganti dengan benda yang lain, barter lah ya. Misal tetangga bawa pisang maka mamah ngasih apel begitu terus. Hal demikian berlangsung sampai hari ini. 

Dan Alhamdulillah Rizki amanah mengalir dari kantong pribadi, entah dari sawah yang cuma sepetak, entah dari kiriman kakaknya di Arab. Bahkan malah kami anak-anaknya yang masih merepotkan. Saya masih sering merengek dengan manja " maaah minta uang beli pulsa ' haha atau maah bagi dong, mau bayar buku antologi " hah apa ? Ovi antologi kamu, yang bayarin mamah ? Heheh iyaa emang hehe πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

Ketua Prodi PGPAUD Untirta

Beliau bernama Moechidin, S.Ag. M.Pd satu-satunya ketua prodi Laki-laki dalam kencah sejarah PGPAUD Untirta. Saya mengenal beliau lebih dekat saat saya semester  2, pada semanter 3 belaiu menjadi ketua prodi, hingga akhirnya saya menjadi begitu dekat dan menajdi anak emas " suatu ketika dia berkata " Vie teman-teman kamu selalu iri ah bapak selalu menganak emaskan Ka Furqon teh Ratu  ( Kaka tingkat kami ), tidak ada yang bapak anak emaskan sepesial,  semua anak emas bapak, semua sepesial bahkan anak emas sebenarnya adalah kamu Vie" begitu kata pak Muhidin. Waah saya jadi tersandung eeh.

Suatu hari beliau mengatakan " Vie bapak menekankan anak-anak lulus cepat tiga setengah tahun, paling lambat empat tahun, untuk kamu boleh lima tahun karna kamu berorganisasi, Vie kamu naik BEM ya"  saking anak emasnya saya hehe. 

Sering sekali saya diminta ke prodi hanya untuk menemaninya ngobrol tanpa ada kepentingan hehe atau malah  sebenarnya diberi nasehat panjang ya ? Demi kebaikan saya di masa depan. 

Bapak ketua Prodi ini laksana ayah kedua bagi saya meskipun belaiu tidak kenal lebih jauh tentang keluarga saya. Di kampus ini ketua prodi mendidik saya dengan sangat keras, sering saya menangis sendiri karna kesal atas didikanya tapi karna gemblengan ketua Prodi sifat manja saya diimbangi dengan kemandirian. Berbekal contoh mamah  yang mandiri dan ditempa untuk mandiri oleh ketua  Prodi dengan memberikan tugas-tugas berat selaku ketua mahasiswa, lambat laun memuat saya tahan banting. 

Ada banyak pengharapan ia percayakan pada pundak mahasswanya termasuk kepada saya agar kelak menjadi guru yang bermanfaat, berprestasi dan mampu berdiri dikaki sendiri. 

Banyak dari kami akhirnya setelah lulus, menjadi kepala sekolah dan mempunya lembaga pendidikan sendiri. Lantas bagaimana dengan saya ? Ah saya malu . Telah berlalu 6 tahun sebagai alumni, saya masih belum jadi apa dan siapa. 

Nah menajdi seorang penulis adalah salah satu sumbangsih saya agar bisa menjadi amal jariah bagi kedua orang tua dan ketua prodi. Saya ingin apa yang saya lakukan jika membuahkan pahala semoga sampai kepada mereka bertiga.

Oiya pak Muechidin ketua prodi wafat pada saat saya melakasanakan KKM dan belaiu wafat pada bulan Romadhon. Semoga Allah memberi tempat yang baik pada Abah dan ketua Prodi saya  Aamiin ya Allah.


Cukup sekian Kamis manis menulis . 

Fajar berembun Serang by Arofiah Afifi 

Komentar

  1. Wow, lengkap sekali ceeita inspirasi dari orang-orang yg menjadi inspirasinya. Keren bu Ovi..

    BalasHapus
  2. Aku baca geleng geleng bu ovi .keren

    BalasHapus
  3. Tokoh inspiratif yang luar biasa kak ovi..

    BalasHapus
  4. Orang tua itu memang menjadi motivasi paling depan setelah Allah.

    Lanjutkan lengkap cerita inspirasinya,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sahril Karna Allah bukan manusia, bukan makhluk tapi Kholik maka saya tidak mungkin menyematkan Allah sebagai tokoh idola heheh

      Hapus
  5. Semoga Ovi menjadi guru yang menjadi inspirasi guru lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ya Allah. Terima kasih banyak atas Doanya pak D

      Hapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Terinspirasi dari tokoh-tokoh yang hebat semoga bu Ovi pun jadi yang terhebat dan bisa menginspirasi orang lain. Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin Bu Sumarjiyari Semoga demikian juga dengan bunda

      Hapus
  8. Luar biasa sekali kisahnya, sangat menginspirasi pembaca

    BalasHapus
  9. Cerita tokoh inspiratif yang lengkap dan menginspirasi. Mantap Bu Ovi.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi

Selamat Jalan Eril ( Sang Calon Pemimpin Masa Depan itu lebih dulu pulang )

Mengelola Majalah Sekolah