Sejarah Penetapan Nama Bulan Hijriyah dan hikmahnya dalam konteks ber Islam



Sejarah Nama Bulan Hijriyah dan hikmahnya dalam konteks ber Islam 

Allah telah mewahyukan bahwa dalam 1 tahun terdapat 12 bulan. namun tidak untuk  nama bulan. Dalam kitabnya Fathul-Baari (7/268), Imam Ibnu Hajar al-Asqalani menyebutkan, bahwa perlu diketahui bahwa nama-nama bulan dalam penanggalan hijriyah itu bukan lahir dari wahyu yang dibawa nabi Muhammad, tapi bangsa Arab sejak zaman jahiliyah pun sudah memakai nama-nama itu; seperti Sya’ban, Ramadhan, Syawal dan yang lainnya. 

Penamaan 12 bulan ini sudah ada, jauh sebelum kedatangan islam. penamaan ke 12 bulan ini menyesuaikan peristiwa dan keadaan yang terjadi saat itu.

Dan  12  penamaan bulan yang telah dikukuhkan  oleh para pendahulu Jazirah Arab ini, masih tetap digunakan dan dinisbatkan sebagai nama bulan dalam kalender Hijriyah. Kenapa demikian ? Karena ada korelasi, relevansi hikmah pemaknaan nama bulan, sejarah  dan  konteks berIslam ( berhijrah ). 

Kita sebagai ummat Islam pasti banyak yang tahu dan hafal nama-nama bulan Hijriyah, namun sedikit sekali yang tahu arti bahkan tidak memahami tafsir tersirat dalam penamaan bulan Islam tersebut. 

Dalam kesempatan ini, saya mencoba mencatat sebagai pengingat diri apakah tafsir dari 12 Bulan yang ada pada tahun Hijriyah tersebut.

Ada korelasi pemaknaan bulan dengan konsep Islam.

Dijelaskan oleh ustadz Adi Hidayat

1. Al Muharam artinya . Waktu untuk meninggalkan semua hal yang di larang,  haramkan Allah. Yaitu meninggalkan Segala maksiat dosa dan segala hal yang tidak baik.

Dan perbanyak ibadah mendekatkan diri kepada Allah. Pada bulan ini Rosul menganjurkan untuk memperbanyak puasa  karena berpuasa menjadi pendorong banyak melakukan banyak ibadah dan menekan diri untuk meninggalkan maksiat.

Pada bulan Al Muharam Allah melipat gandakan pahala.  

Orang Arab, karena terbiasa berperang maka memuliakan bulan ini, mereka melakukan gencatan senjata, menghentikan peperangan, tidak berbuat kejahatan dan keburukan lainnya.

Sofar dari kata Safr artinya kosong. Logikanya setlah dibulan Muharam kita meninggalkan segala maksiat dan memperbaiki banyak ibadah maka, jiwa kita bersih alias kosong dari dosa dan banyak pahala. 

Dahulu orang Arab pada bulan ini pergi berdagang, bergi usaha, dan berniaga dan semua urusan bepergian maka kampung menjadi kosong. 

Robiul awal, dan Robiul akhir adalah bulan atau musim semi.  Artinya dalam konteks hijrah, Setelah banyak beramal, di bulan Muharram, serta mendapat pahala dan kosong dari dosa dibulan syafar maka tumbulah keimanan, bersemi akhlak yang baik, tumbuh ketentraman satu sama lain sehingga suasan menjadi indah. 

Dibulan ini Jazirah Arab sedang tumbuh berbagai tanaman, bersemi bunga bunga, pepohonan menghijau dan suasana kaum Arab pun berseri.

Bulan selanjutnya Jimadal ula dan Jimadal akhir.  Musim kering  atau gugur.  

Dalam kontek Islam jangan sampai pahala yang telah dikumpulkan membuat kita  menjadi jumada alias jujur, atau dalam bahasa Indonesianya  jumawa  karna akan mengugurkan pahala. 

Tidak jarang orang yang banyak beramal Soleh merasa diri  lebih baik dari orang lain, paling beriman, paling banyak pahala dan lebih Soleh dari orang lain. Maka sifat-sifat ini lambat laun namun pasti akan mengeringkan dan menggugurkan pahala.

Sifat Jumud alias jumawa  dalam diri akan mengugurkan  pahala Hingga habis .


Rajab :  kembali. Hari untuk menanam kebaikan kembali 

Ajaran Islam menganjurkan kepada ummat untuk tetap memperbaharui diri, Bagi yang lalai kembali ingat, bagi yang banyak maksiat kembali bertaubat, bagi yang semakin futur iman alias gugur keimana untuk kembali mendekatkan diri kepada Allah. Bagiripun pada hamba Allah yang banyak mendapatkan ujian, musibah dan kesusahan untuk kembali mendekatkan diri kepada Allah agar diberi solusi dan jalan keluar. 


Syaban air .  Mencari pembekalan air. 

Pada bulan ini Ummat Islam dianjurkan untuk banyak- banyak membekali diri dalam menyambut bulan Romadon, memperbanyak bekal ibadah, bekal ilmu untuk melewati bulan selanjutnya. Syaban yang berarti Air juga sebagai gambaran bahwa Wahyu datan dari Allah dari atas langit bagaikan air. 

Orang-orang pada bulan ini pergi mencari Air untuk persiapan bulan Romadhon yang Panas. 

Romadhon. Artinya panas dan terik. Kondisi alam saat itu  sedang musim panas. 

Bulan Romadhon adalah bulan pembakaran dari dosa-dosa dengan menjalan kan 1 bulan penuh berpuasa.

Syawal meningkat nilai kebaikan. Setelah dosa terbakar maka kebaikan dan meningkat kembali. 

Zulkaidah (bulan istirahat) bulan bersantai . Perbekalan hidup sudah banyak, amalan-amalan sudah banyak,  pahala banyak maka tinggal duduk bersantai menunggu datangnya bulan Dzulhijah.

Dzulhidjah adalah bulan Haji, atau  bulan berkunjung. Dalam konteks Islam dan hijrah, Dzulhidjah adalah bulan berkunjung  menuju tempat abadi yaitu kematian. Maka selama 11 bulan adalah proses hidup di Dunia dalam mempersiapkan diri berkunjung kepada Allah nan abadi.


Wallahu a'lam bissoab. 

 .

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi

Selamat Jalan Eril ( Sang Calon Pemimpin Masa Depan itu lebih dulu pulang )

Mengelola Majalah Sekolah