Banyak Mendengar Sedikit Bicara


Banyak Mendengar Sedikit Bicara 

Allah menciptakan 2 mata 2 telinga 1 mulut
agar lebih jeli melihat, lebih banyak mendengar, lebih sedikit bicara,

 Ibnu Hibban rahimahullah menuturkan, Hendaklah seorang yang berakal lebih banyak menggunakan kedua telinga daripada satu mulutnya. Agar sadar bahwa ia dikaruniai dua telinga dan satu mulut supaya lebih banyak mendengar daripada berbicara. (Raudhatul 'Uqala: 47) 


Manusia memerlukan waktu dua tahun untuk belajar berbicara. Tapi ternyata membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk belajar diam. Diam dari membicarakan hal yang tidak perlu. Diam untuk mampu bersabar menyimak mendengarkan pembicaraan orang. 

Kompasianer, jumpa lagi dengan saya Arofiah Afifi. Sadar ga sih kalo selama ini kita banyak sekali berbicara dan sangat jarang mendengarkan, setiap orang selalu ingin berbicara dan ingin didengar, namun sedikit dari kita yang bisa diam dan mau mendengarkan . Coba ingat-ingat, hari ini kita sudah mendengarkan nasihat siap ? Mendengarkan keluh kesah siapa ? Dan apakah kita hari ini sudah mendengar rengekan kekecewaan orang lain terhadap kita ? terlebih orang-orang terdekat kita.

Justru kita lebih banyak berbicara. Ada yang punya ide dan gagasan dalam sebuah diskusi, merasa idenya paling benar sehingga dengan gigih menyampaikan semua argumen tanpa perduli dengan masukan yang lain. Ada yang enggan mendapatkan teguran, dan merada diri tidak pernah salah dan menolak nasihat, ada sangat suka meneluh kesana kemari dan bercerita , namun berat mendengarkan kekauja dan cerita kawannya,  atau ketika kita di rumah  menyambut pasangan dengan curhatan kanjeng, kelelahan dan banyak ucapan, namun enggan diberi tanggapan oleh pasangan untuk sekedar bersabar.  Kita lebih banyak bicara daripada mendengar , padahal Allah menciptakan 1 mulut dan dua telinga, untuk apa ? Agar kita sebagai mahluk sempurna belajar lebih bisa banyak mendengar dari pada banyak bicara . 

Kenapa kita harus banyak mendengar dan sedikit bicara ? 


1. Membatasi diri dari hal-hal yang tidak penting 

Hidup dijaman sekarang memang berat ujian dan bisanya banyak, kita kadang menjadi cctv antara satu dengan yang lain, salaing mencari celah dan aib,  dan mudah sekali mengomentari meski tak tahu pasti. Dengan diam kita berusaha membatasi diri untuk tidak larut  mengikuti keadaan, berbuat hal sia-sia dan merugikan.

2. Berpikir dulu sebelum bicara.

Ketiak kita merasa tidak nyaman terhadap orang yang banyak bicara, apalagi bicara ngalor ngidul, nah demikian juga dengan orang lain, maka kita bisa belajar berpikir  memilah kata yang baik dan efektif sehingga membuat nyaman yang mendengar.

3. Lebih mengenal dan memahami.

Dengan belajar mendengarkan orang lain berbicara, maka kita bisa lebih memahami sifat, karakter, kebiasaan, kesukaan dan ketidak sukakan seseorang, sehingga kita bisa bersikap lebih peka kepada orang lain. 

4. Lebih banyak berkarya 

Dengan sedikit bicara dan banyak mendengar, menyimak maka kita akan lebih fokus dengan banyak berkarya, seperti banyak menulis, banyak memberi manfaat dan lain sebagainya . 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengelola Majalah Sekolah

Selamat Jalan Eril ( Sang Calon Pemimpin Masa Depan itu lebih dulu pulang )

Bangkitlah Kawan. Kasih Sayang Allah Seluas Langit dan Bumi