Belajar Dari Cacing



 *BELAJAR DARI CACING TANAH*

"Hai murid , tahukah engkau ketika jenazah dikuburkan ke dalam liang lahat, bagian mana yang akan dimakan cacing tanah terlebih dahulu?" Tanya seorang guru kepada muridnya 

Murid menggelng tanda  tidak tahu, 

"Sang guru melanjutkan ucapannya  "Yang pertama dimakan cacing tanah adalah lidah dari jenazah tersebut! . " Al-Allamah Al-Habib Abdul Qadir Banahsan, seorang ulama di Betawi pada zaman dulu.


Apa pesan singkat yang dapat kita ambil ? bahwa cacing-cacing tanah tersebut bergerak sesuai dengan kehendak Allah.


Kita tentu sering mendengar banyak kisah bahwa ada jenazah seorang manusia tetap utuh meski sudah dikebumikan bertahun-tahun. Apa gerangan yang terjadi? Ketika Allah berkehendak melindungi jenazah hamba-Nya yang saleh, maka dicegah-Nya cacing-cacing tersebut memangsa bagian lidah dari jenazah itu. 


Apabila lidahnya tak jadi dilumat para cacing, maka hewan berbadan panjang itu juga tak akan melumat bagian tubuh yang lain. Dapatlah disimpulkan, salah satu penyebab seseorang yang jenazahnya tetap utuh di alam kubur, karena senantiasa menjaga lisannya di alam dunia.

Artinya orang-orang yang utuh jasadnya didalam kubur adalah orang yang menjaga lisan, menjaga dengan banyak mengingat Allah yaitu berzikir, menjaga lisan dari menyakiti orang lain dengan perkataan yang menyakitkan dan perkataan yang tidak bermanfaat. Menjaga lisan kita dari menggunjing, mencaci, memfitnah dan menjaga lisan dari berbuat maksiat 

Namun ranya masih ada sebuah nilai yang cukup istimewa dari kehidupan cacing tanah. 

Bahwa mereka adalah hewan yang mencari makan di dalam tanah, bahkan bermacam-macam limbah tak berguna justru menjadi konsumsi mereka. Memang umumnya cacing tanah menyukai materi organik, seperti jasad manusia dan hewan serta ranting dan dedaunan kering. Hebatnya lagi, meski yang masuk ke dalam perut mereka adalah sesuatu yang merugikan, tetap saja yang keluar dari perut mereka sesuatu yang menguntungkan.

Hasil pncernaan dari cacing tanah akan menjadi pupuk alami yang kaya akan nitrogen, fosfor dan kalsium. Itulah sebabnya keberadaannya menjadi penyebab kesuburan tanah.

Terlebih  kini telah populer dengan pupuk kascing ( bekas cacing ) pupuk organik yang dihasilkan dari proses dekomposter yang dilakukan oleh cacing. Yang mana cacing penghasil pupuk ini terlah ramai dibudidayakan oleh para pelaku pegiat lingkungan dan pebisnis. Wah sungguh banyak manual manfaatnya cacing tanah. 

Cacing tanah telah mengajarkan kepada kita, agar tidak perlu membalas keburukan dengan keburukan lagi. Meski tanah memberikan patogen, mereka tetap membalas dengan pupuk!


Ibarat manusia, jika sehari-hari ada orang yang melontarkan kata-kata buruk kepadanya, dia tetap tersenyum dan mendoakan dengan kebaikan. Tak ada umpatan dibalas umpatan. Tak ada pula ejekan yang disambut caci maki.

Sekali-kali kita perlu belajar menjadi manusia cacing rupanya. Anggap saja untuk melengkapi tugas mereka. Jika cacing yang menjaga keseimbangan di bawah tanah, maka kita yang menjaga keharmonisan di atas tanah.

Wallahu a'lam bissoab. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hadiah Ngeblog.di Ramadhan Berkah

Bangkitlah Kawan. Kasih Sayang Allah Seluas Langit dan Bumi

Selamat Jalan Eril ( Sang Calon Pemimpin Masa Depan itu lebih dulu pulang )