Memaknai arti kemerdekaan



Memaknai kemerdekaan.  Sumber gambar ni news

lagu 'Hari Merdeka' ciptaan H Mutahar:

Tujuh belas Agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka

Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih dikandung badan
Kita tetap setia tetap sedia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap sedia
Membela negara kita.

Lagu  hari kemerdekaan 17 Agustus ini sudah sangat mendarah daging dalam tiap jiwa-jiwa bangsa Indonesia. Sebuah lagu yang sederhan namun mengisyaratkan tafsir tersirat yang panjang, gambaran perjuangan para pahlawan.  Selalu dengan hati haru biru yang membuncah dada tiap kita menyanyikannya pada tanggal 17 Agustus. 

Dengan gegap gempita seluarh rakyat Sabang sampai Merauke tumpah ruah merayakan dengan gembira seolah-olah kita dengan bangga mengusung dada " ini lah kami andil dalam menghargai  dan memaknai kemerdekaan. 


77 usia kemerdekaan Indonesia, usia yang cukup dewasa bagi sebuah Negara, telah terbukti secara kemajuan pembangunan, pendidikan, sosial dan politik, Indonesia telah maju kedepan. Menuju era persaingan negara berkembang. 

Di lihat dari kacamata Bangsa luar, Indonesia tetap menjadi bangsa yang gemah ripah loh jinawi, tidak sedikit warga asing dengan bangga dan senang hati berkunjung, mulai dari destinasi wisata, ragam kuliner, budaya dan keramahan  warga Indonesia. Bahkan tak segan WNA merubah kewarganegaraan menjadi WNI. Bahwasanya ini sebagai bukti Indonesia negara yang ramah bagi mereka. 

Untuk mempertahankan keramahan serta kemerdekaan Indonesia dalam memasuki usia yang ke 77 ini, tidak sekadar dengan gegap gempita dan kemeriahan saja, menyanyikan lagi  penuh hidmat dengan kebanggaan. namun harus dibarengi dengan aktivitas nyata  yang dilakukan bangsa dan masyarakat sebagai bukti cinta tanah air dan penghargaan terhadap para pejuang. 

Dengan cara apa ? dengan banyak cara, dan cara paling utama adalah mengikis sifat penjajahan didalam diri kita.  

Penjajahan mengajarkan akan kedzoliman, merampas hak, memaksakan kehendak serta banyak lagi karakteristik buruk menjadi sifat penjajah. Artinya sebagai ummat dari bangsa  yang merdeka, adalah berupaya untuk melepaskan sifat-sifat penjajahan individu sebagai masyarakat merdeka.

Ketika kita merayakan kemerdekaan, dengan meriah dan suka cita serta berbangga, akan tetapi masih melakukan kedzoliman, lisan suka menghina dan merendahkan sesama, fisik digunakan untuk menyakiti orang lain, merugikan dan suka merampas hak orang lain, , membiarkan hati penuh dendam,  banyak maksiat menurutkan hawa nafsu, tiada pernah puas akan dunia, mengikuti gaya hidup negara dan orang lain, dan tidak memiliki jati diri adalah bentuk dari penjajahan itu sendiri, dengan kata lain kita masih membiarkan warisan penjajahan beremayman dalam diri.

Mengisi kemerdekaan dengan membuat program perbaikan diri secara fisik dan jiwa. Seperti menjauhkan diri dan orang lain dari kedzoliman yang kita perbuat, dan memahami apa hak-hak orang lain sehingga kita mampu menghargai dan terhindar dari merugaikan orang lain. Terus berbuat baik dan berkarya serta bermanfaat. 

Mari kita mengisi kemerdekaan Indonesia dengan belajar dan berupaya untuk memerdekakan diri kita sendiri Membersihkan hati dari segala bentuk penjajahan jiwa dan raga. Agar terbebas dan merdeka.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis Itu Mudah

Pengumuman Resume terpilih Materi Menulis Setiap Hari

Menulis Sebagai Passion