Yuk Kita Lestarikan Tempat Bernaung Hujan.



Hujan. Hujan adalah rahmat yang Allah turunkan kepada alam, yang memberikan kebermanfatan dan keberlangsungan hidup selauruh mahluk. Dengan hujan, Allah menumbuhkan berbagai tanaman sebagai Rizki berlimpah dari Allah kepada manusia dan mahluk hidup lainnya.

Dalam Surat Al Baqarah ayat 22 juga menyebutkan tentang hujan.

."Dia (Allah) menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untuk kalian. Karena itu, janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kalian mengetahui".

Begitu banyaknya manfaat hujan, diantaranya untuk berlangsungnya hidup manusia.

Untuk kebutuhan pertanian, perusahaan bahkan industri.

Hujan juga sangat dibutuhkan untuk peternakan, budidaya ikan dan sebagainya. 

Untuk pertumbuhan pepohonan dan hujan menajdikan, ketersimpanan air yang banyak, dengan adanya lahan resapan air. 

Di bawah tanah yang kita injak ini, terdapat aliran sungai, yang disebut sungai bawah tanah. Sungai bawah tanah ini adalah hasil dari air hujan yang terserap oleh tanah dan pepohonan. Nah dari sungai-sungai inilah bisanya, muncul sumber air yang mengaliri sumur-sumur kita di dapur.

Air adalah kekayaan alam yang terbarukan, debit air selalu tidak berubah, alias tidak berkurang, selalu mencukupi kebutuhan seluruh mahluk hidup. Namun kenapa pada saat kemarau keberadaan air semakin susah? Sumur-sumur mengering dan saat musim  hujan terjadi banjir ?

Setiap terjadi banjir, selalu yang kita saksikan dan dengarkan, bahwa  penyebab banjir adalah hujan lebat yang mengguyur berhari-hari. Tanpa sadar kita juga turut andil menyalahkan hujan. Padahal siapa yang menutup habis lahan resapan air? di mana air hujan akan bersemayam,  berganti dengan beton.

Siapa yang serakah  menebangi hutan?  Padahal di sanalah akar dan pohon tempat penyimpanan air hujan yang turun ke buni. Kini berganti dengan proyek dan pabrik.

Siapa yang rajin berinisiasi, menutup parit-parit kecil aliran sungai di sisi-sisi jalan dengan seman dan batako ? 

Bahkan halaman rumah kita pun tak menyisakan sedikit tanah tempat air hujan meresap, diganti lantai keramik dan aksesoris estetika rumah lainya ? 

Semua pihak cemas ketika hari ini hujan turun deras seharian, namun kita tidak pernah cemas ketika gunung dan hutan diratakan. Saat ini kita hanya tinggal menuai apa yang telah ditabur tangan-tangan serakah. Meskipun tangan serakah itu bukan kita. Kita semua yang menanggung imbasnya.

Nah dengan alasan banyaknya bencana alam dan minimnya lahan resapan air, di daerah saya, terbentuklah masayarkan penjaga lingkungan sejak tahun 2010 lalu, yang di sebut SAPAR sarekat penjaga padarincang.  Mereka beranggotakan, orang tua, pemuda, mahasiswa, ulama, para santri, pejabat, perempuan  dan banyak tokoh intelektual muda.  Meraka bergerak menghalau para pendatang yang bergerak dalam bidang korporasi eksploitasi sumber daya alam.  Bebrapa tahun belakangan banyak terjadi galian C diberbagai daerah di Banten, bahkan di kecamatan tetangga, tapi dengan adanya sapar, izin usaha galian c dibdaeraj kami ini di tolak dan terusir. Galian C adalah tambang pasir yang mengeruk habis gunung dan bukit. Tentu saja hal ini akan merusak lingkungan, yang berdampak hilangnya tempat air hujan bersemayam.

Sampai hari ini masih bersikeras sebuah korporasi moga proyek Geotermal, ingin mendirikan perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi di atas salah satu gunung kami, otomatis proyek inipun mereka tidak izinkan. Bukan karna mereka anti pembangunan, dan peradaban, namun proyek ini telah mengakibatkan longsor dan hal ini tidak boleh dilanjutkan. 

Kita mahluk hidup membutuhkan air, jika rumah tempat air hujan meresap habis tentu saja terjadi banjir, longsor dan banyak bencana alam lainnya akan terjadi. 

Lebih baik mencegah dengan sekuat tenaga daripada kita terus menjerit karna bencana melanda.

Mari semoga masih belum terlambat kita rawat bumi tercinta ini agar tidak banyak madarta ulah tangan-tangan tidak bertanggungjawab. 

Komentar

  1. Hujan adalah berkah, manusia serakah, membuat alam marah. Maka bersahabatlah dengan alam

    BalasHapus
  2. Betul jangan mengatasnamakan pembangunan kemudian melalaikan keselamatan dan kelestarian lingkungan. Akibatnya pasti akan ke manusia juga.

    BalasHapus
  3. Keren...berbagi ceritanya,Betul sekali kita hrs menjaga lingkungan agar tetap lestari

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi

Selamat Jalan Eril ( Sang Calon Pemimpin Masa Depan itu lebih dulu pulang )

Mengelola Majalah Sekolah