Survaive adalah Prestasi

 


Prestasi. Berbicara tentang prestasi, sebenarnya saya tidak punya prestasi berarti. Tidak pernah menjadi juara, tidak pernah menoreskan nama dengan sesuatu yang bikin wah. Bahkan di rumah pun demikian. Di lingkungan sekitar apalagi. Hanya seorang  wanita rumahan, tidak seorangpun tahu saya blogger hehe.

Ya begitulah saya . Istilahnya jadilah macan di kandang orang, jadi kucing saja di kandang sendiri. 

Sebenarnya prestasi itu apa sih ? 

Prestasi berasal dari bahasa Belanda yang artinya hasil dari usaha. Prestasi diperoleh dari usaha yang telah dikerjakan. Dari pengertian prestasi tersebut, maka pengertian prestasi diri adalah hasil atas usaha yang dilakukan seseorang. Wikipedia.

Prestasi bisa diartikan juga sebagai hasil yang telah dicapai. (Bukhari M, 1983)k

Bagi anak sekolah, prestasi adalah, ketika seorang anak rajin belajar dan ia menjadi pintar. Maka pintar adalah prestasi. 

Bagi seorang penulis, ketika ia rajin menulis setiap hari, dan kelak ia  menjadi penulis terkenal maka itu adalah prestasi. Dan seterusnya.

Dari pengertian prestasi yang saya tuliskan di atas, saya teringat saat masih remaja dan kuliah. 

Bagi saya mampu berkuliah adalah  prestasi, karna menuntut saya untuk bisa kuliah, harus berjuang, sungguh-sungguh dan harus survive.

Dengan bermodal ijasah paket C saya duduk di kampus, bekerja keras belajar mengejar ketertinggalan, karna saya tidak pernah mengenyam bangku SLTA.

Menduduki jabatan ketua HMJ dan berhasil kuliah dengan beasiswa PPA.  Meskipun secara IPK standar hehe. Tapi tidak apa, 

Karna saya tidak termasuk mahasiswa yang cerdas dalam bidang akademik, jadi tidak ada prestasi berarti. Namun anggap saja pengalaman hidup saya sebagai prestasi.

Pertama sejak awal kuliah saya belajar berorasi, dan suka ikut duduk mendengarkan senior kampus beraudiensi dengan para tokoh ( hanya mendengarkan Hehe ). Dari pengalaman dan belajar saya di kampus sebagai mahasiswa yang suka pegang toa, akhirnya saya sering diajak turun berdiskusi dengan tokoh masyarakat. ( Tentu saja saya lakukan ini jauh dari tempat tinggal ). Seperti yang saya katakan di awal " menjadi macan di kandang orang"  kalo di kandang sendiri, saya Ovi si anak rumahan yang tidak suka bergaul. Lanjut ....

Prestasi selanjutnya adalah pernah menikmati dunia traveling. Provinsi Banten dari plosok sampai kota pernah saya singgahi. Meskipun cuma dua malam ditiap tempat. Bisa melobia Kepala Desa untuk menumpang hidup selama masa perjalanan. berani bepergian cuma berdua atau sendirian.  Tergantung urusannya. Bagi saya itu prestasi.

Berkesempatan mengunjungi bebrapa kota seperti Lombok - Mataram, sayang tidak singgah ke Rinjani. 

Sempat mampir ke kota Sorong, namun sayang tidak bisa ke Raja Ampat hehe.

Pernah mampir ke Pekanbaru Riau hanya dalam waktu 24 jam saja, entahlah iseng Hehe. 

Ke Cirebon, Jogja, Purwokerto, Wonosobo, Semarang, Cilacap, Klaten sendirian , ( kalo sudah sampai kota tujuan sih ada yang jemput he ). 

Prestasi apa lagi ya ?  Apa kisah di atas itu prestasi ? 

Ya  bagi aaya iya , bagi pembaca ga masyalah bukan juga hehe.

Ya udah gitu aja, lah wong saya belum ada prestasi yang diraih. 

Intinya prestasi saya adalah survive. Belajar dan mempelajari seni bertahan hidup, meski jauh dari rumah dan perempuan dengan fisik yang imut.  Mandiri dan tidak suka banyak merepotkan orang. 

Banyak kan yaa kita-kita yang ga berani keluar kota sendirian ? Tidak berani ngobrol dengan orang yang baru dikenal dan sebagainya. 

Maaf ya tulisan gabut 😁🙏🙏🙏🙏




Komentar

  1. Ya. Survive itu prestasi luar biasa. Banyak orang tak mampu melakukannya.

    BalasHapus
  2. Prestasi jika kita dapat menghargai diri kita sendiri

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi

Selamat Jalan Eril ( Sang Calon Pemimpin Masa Depan itu lebih dulu pulang )

Mengelola Majalah Sekolah