Hafalan Pancasila Rudi
Hafalan Pancasila Rudi
“Anak-anak, satu minggu lagi kita akan memeriahkan hari lahir Pancasila, pada tanggal satu bulan Juni, nah tanggal tiga puluh satu Mei, sekolah akan mengadakan beberapa perlombaan. Ada perlombaan cerdas cermat, dan perlombaan pembacaan Pancasila dengan baik dan benar.” Bu Rahmah menjelaskan dengan panjang lebar.
“Siapa yang mau ikut lomba cerdas cermat?” tanya bu Rahma kepada anak-anak.
Banyak anak mengacungkan tangan, sementara itu hati Rudi bergetar, dalam hatinya ingin mengikuti lomba.
“Siapa yang mau ikut lomba pembacaan Pancasila?” tanya bu guru lagi.
Tanpa ragu tangan Rudi langsung terangkat dan berteriak “ Saya Bu!”
“Baik semua peserta akan dicatat. Kita punya waktu 7 hari untuk berlatih. Pemenang terbaik akan sekolah kirimkan untuk perlombaan tingkat kecamatan.” Bu guru menjelaskan.
Semangat dan selamat berlatih anak-anak!” pekik bu guru menyemangati.
Hari-hari Rudi dilalui dengan terus mengapalkan Pancasila dengan penuh semangat.
“Makan dulu Rudi, setelah makan boleh berlatih lagi, ayo!” ajak sang ibu kepada anak terkasihnya.
Ibu dan ayah Rudi, selalu menanamkan bahwa cinta tanah air adalah sebagian dari iman, termasuk di dalamnya memahami dan mengamalkan Pancasila, tentu saja tidak lupa solat dan mengaji.
Pancasila
“Satu Ketuhanan Yang Maha Esa!” lantang Rudi terus berlatih, di bawah pengarahan ayah dan ibunya. Dirasa sudah cukup baik, Rudi mengakhiri latihannya dan bergabung dengan ibu dan ayah untuk makan bersama.
“Ibu, Ayah, apa penampilan Rudi sudah bagus ? Besok apa Rudi bisa terpilih mewakili sekolah ke Kecamatan ? tanya Rudi.
“Keren Nak,” suport ayah dengan mengacungkan kedua jempolnya.
***
Pagi hari Rudi sudah gaduh dan sibuk dengan semua persiapannya. Seragam merah putih rapi terpasang pada tubuhnya yang kecil. Anak kelas empat SD itu begitu bersemangat menyambut hari di mana ia akan membacakan Pancasila.
“Peserta selanjutnya Rudi Irwansyah.” Pembawa acara memanggil nama Rudi untuk tampil ke depan. Acara sederhana yang dilaksanakan di aula sekolah. Dihadiri oleh seluruh kelas dan para guru. Rudi berjalan maju dengan semangat.
"Pancasila
Satu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Dua Kemanusiaan yang adil dan beradab
Tiga Persatuan Indonesia
Empat Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan Kera dalam permusyawaratan/perwakilan.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."
Prok !
Prok !
Gemuruh tepuk tangan bergema menyambut Rudi. Rudi mengakhiri penampilannya penuh keharuan.
Tiba pengumuman ternyata pilihan terbaik jatuh pada Mutiara, siswa kelas lima yang selalu berprestasi. Rudi tidak merasa kecewa, meskipun tidak juara mewakili sekolah namun Rudi menjadi juara pilihan penonton.
Dengan riang gembira Rudi pulang. Dia bangga mampu hadir dengan penampilan terbaiknya.
Tamat.
Pesan moral kenalkan nilai pancasila sejak dini
masuk pilihan perta
Kenap Banyak Orang Kaya tapi Belum Haji ? Ini Jawabannya
Komentar
Posting Komentar