Kisah Manis di Kampus Marun. Episode 5.

 Tulisan ke 4.

Penggemar Rahasia.




Tulaling Tuling.. bunyi gawai pertanda ada pesan masuk,  sebuah pesan dengan nomor yang tak dikenal.

"Hai Vio Bagaimana kabar ? Sudah makan ? Sudah salat ? jangan lupa makan ya meskipun banyak aktivitas"

Siapa ini ? pesan tak dikenal hendak saya balas untuk memastikan siapa gerangan,  Ah.. tapi saya urungkan biasanya hanya modus anak alay cari mangsa"

Hari ini pada kuliah pertama, ada kelas sempoa, saya tidak terlalu mahir urusan sempoa. Yaa.. setidaknya bisa mengerti saja sudah untung bagi saya, hehe" 

Terkadang saya jadi bahan lelucon dosen yang satu ini, seperti yang terjadi hari ini.

Begitu saya membuka pintu kelas dan ucapkan salam yang mana semua mahasiswa sudah ada di kelas karena memang saya masuk agak telat.

"Wah wah artis kita baru datang ayo gelar karpet merah " dosen menyambut kedatangan saya dengan candaan,  tentu saja disusul tawa dan senyuman dari kawan-kawan seisi ruangan. 

"Terima kasih banyak Pak" jawab saya sambil tersenyum manis dan segera duduk di kursi paling depan yang sudah disiapkan kawan-kawan seperti biasa. khusus untuk ketua hima.

Bersyukur hari ini penjelasan dosen mudah saya pahami, sehingga saya tidak melakukan kesalahan untuk semakin dipermalukan oleh dosen iseng yang satu ini.

Awal keisengan dosen sempoa ini sebenarnya bukan tanpa alasan sih emang saya akui kesalahan saya sendiri.

Jadi suatu hari dalam keadaan serius mata kuliah sempoa sedang berlangsung, tiba-tiba ada telepon masuk dan refleks saya angkat. 

"Iya hallo a.

"Vio segera menghadap kesekret sekarang urgen", 

dari seberang telepon terdengar suara ketua  DPM fakultas  dengan keras dan emosi tak ayal aktivitas kelas terhenti karena merasa terganggu oleh tingkah ketua Hima yang mengangkat telepon di dalam kelas tanpa rasa bersalah.

Bukan minta maaf malah saya pamit undur diri dari kelas untuk memenuhi panggilan ketua DPM, nah sejak saat itulah saya disebut sebagai artis oleh pak dosen hehehe " yaa memang aku artis kok hehe "

Kelas sempoa usai, tugas saya selesaikan dengan aman namun tak urung pak dosen tetap berkomentar.

"bagus... bagus...hari ini artis kita bisa menyelesaikan tugas dengan baik,  bukan begitu artis?. teman-teman tersenyum dan tertawa tertahan mendengar ulah dosen.

" sabar.. sabar  ini pujian" bisik Rina ketua akelas dan mahasiswi cerdas dan jadi kebanggaan dosen.

Tuling Tuling... "Hai sayang! capek ya ? segera ke kantin belakang ya, kantin Mbak Rika . sudah  Saya pesankan makan siang dan jus jambu kesukaanmu" sebuah pesan masuk dari nomor misterius tadi

"Kaka Sisil ikut kekantin yuk ada yang terakhir nih" segera saya menarik tangan kak Sisil sekertaris Hima ke arah kantin sambil menceritakan soal wa misterius itu.

Tiba di kantin Mbak Rika segera menghantarkan nasi dan ayam bakar madu serta segelas jus jambu.

"Siapa yang pesan ini mbak ?." tanya saya, Mbak Erika ini biasanya hafal dan kenal hampir seluruh mahasiswa aktif yang sering nongkrong di kantin.

"Mbak nggak tahu vio anak teknik sepertinya jarang datang ke sini juga, cuma tadi pesan makan buat kamu katanya" jelas Mbak Rika sambil berlalu.

Saya dan Kak sisil saling berpandangan. Sementara nomor WhatsApp pun tidak menunjukkan identitas yang jelas dengan nama sang pujangga cinta dan foto siluet bertopi.

"Ya sudah sekarang kita makan aja yuk makanannya halal gratis enak lagi, mubazir. urusan identitas nanti kita cari belakangan seru kak Sisil" akhirnya kami melupakan orang misterius dan asyik makan gratisan hehe

***

Seperti biasa suasana PKM pada malam hari kembali ramai dihuni para ketua Hima yang sibuk mempersiapkan agenda masing-masing,  kali ini Hima PAUD telah rampung program besar jadi agak santai. Sedang mempersiapkan diri masuk ke peraduan malam tiba-tiba..

Tuling Tuling...

Sebuah pesan masuk pada gawai dan segera saya buka. 

"Sayang ,.Coba tengok keluar jendela terselip tanda cinta dariku" 

Segera kesibak tirai dan benar saja di balik jendela ada setangkai Mawar merah hati segera saya keluar untuk memeriksa.

Sekuntum Mawar merah hati Namun satu kelopak berwarna hitam, semakin misterius dan agak ngeri rasanya. 

Tuling.. "Bagaimana Sayang kau suka? "

"Tidak"  saya tidak suka Mawar merah pekat dengan kombinasi hitam, itu mawar kematian" saya balas dengan kasar karena jengah dengan permainannya

Awalnya GR serasa jadi artis ada penggemar segala tapi lama-lama rasanya jengah dan merasa seperti diteror

"Tolong jangan ganggu saya" 

"Aku suka dengan sifatmu yang agak kasar dan jual mahal itu' aku suka hahaha"

"Aku mengenalmu tapi kau tidak mengenal aku"

"Dari mana kamu tahu nomor saya? " tanya saya dengan harap ada titik terang identitas orang aneh ini.

"Ah itu mudah bagiku nomormu tersebar di berbagai browser dan proposal " jawabnya 

Ah sial. ini nih negatifnya menjadi seorang organisasi nomor HP saya bebas dipegang oleh sembarangan orang bahkan orang yang tidak bertanggung jawab ah semoga teka-teki ini segera berakhir. 

Bersambung.

Tantangan menulis blog  setiap hari tulisan ke 4. 

By Arofiah Afifi

Episode 1.

https://arofiahafifi.blogspot.com/2022/01/cerita-komedi-di-hari-ini.htm

Episode 2.

 https://arofiahafifi.blogspot.com/2022/05/kisah-manis-di-kampus-marun-episode-2.html

Episode3.https://arofiahafifi.blogspot.com/2022/05/kisah-manis-di-kampus-marun-episode-3.html

Episode 4. https://arofiahafifi.blogspot.com/2022/05/kisah-manis-di-kampus-maron-episode-4.html



Komentar

  1. Waaah bu Ovi ... Ternyataaa ... Pinter juga bikin fiksi yaaa ... Muaaach 🌹🌹🌹

    BalasHapus
  2. Adek asik mengucapkan kata tuling tuling kak..😄😄 keren kakak ditunggu cerita selanjutnya kak

    BalasHapus
  3. Tulisannya mengalir indah... Cakep Bu...

    BalasHapus
  4. Tuling tuling ,he he anak teknik sama dong dengan saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah jangan-jangan pengagum mestrius y pak Rusmana lagi hahah

      Hapus
  5. Mantap. Lanjutkan Bu. Semangat. Salam literasi

    BalasHapus
  6. ditunggu cerita selanjutnya salam literasi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi

Selamat Jalan Eril ( Sang Calon Pemimpin Masa Depan itu lebih dulu pulang )

Mengelola Majalah Sekolah